JAKARTA, iNews.id - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot melemah tipis di awal sesi perdagangan Senin (1/10/2018) pagi.
Data Bloomberg menunjukkan, hingga pukul 10:30 WIB, rupiah berada di level Rp14.906 per dolar AS, terdepresiasi 4 poin atau 0,03 persen dibandingkan posisi akhir pekan lalu di Rp14.902 per dolar AS.
Pada sesi pagi, rupiah sempat dibuka menguat di Rp14.898 per dolar AS meski kembali mendapat tekanan. Sejauh ini, rupiah bergerak dalam rentang Rp14.896-14.911 per dolar AS. Sementara sejak awal tahun, rupiah sudah melemah 9,97 persen terhadap greenback.
Data Reuters pada pukul 10:34 WIB juga menunjukkan, rupiah melemah ke Rp14.905 per dolar AS. Mata uang Garuda sejauh ini bergerak dalam rentang Rp14.900-14.910 per dolar AS.
Berdasarkan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia Senin 1 Oktober 2018, rupiah terapresiasi 24 poin menjadi Rp14.905 per dolar AS dari posisi kemarin di Rp14.929 per dolar AS.
Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada memprediksi kurs rupiah hari ini bergerak pada kisaran Rp14.936-14.920 per dolar AS. Dia mengatakan, secara tren pergerakan rupiah masih mendatar, bahkan berpotensi kembali melemah jika tidak ada sentimen positif yang dapat direspons dengan baik.
"Pergerakan rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya hari ini jika rilis data inflasi (September 2018) tidak positif," kata Reza.
Dia berharap rilis data-data ekonomi di awal pekan mampu memberikan sentimen positif pada rupiah serta mampu mengimbangi sejumlah sentimen yang memperkuat laju dolar AS.
Sebelumnya, pergerakan negatif masih terjadi pada rupiah yang belum juga merespons kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia sebanyak 25 bps. Pola yang sama kembali terjadi di mana setelah hal tersebut, tidak banyak berimbas pada rupiah.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2NbzArD
No comments:
Post a Comment