
SYDNEY, iNews.id - Sebanyak 44 persen warga Australia tak mempercayai media sosial (medsos), dan masih lebih mengandalkan sajian "berita sungguhan" dari media konvensional.
Survei terbaru dari perusahaan riset Roy Morgan menunjukkan, medsos mendapat nilai kepercayaan terburuk dibanding media konvensional seperti radio, majalah, dan televisi.
Survei serupa tahun lalu menyebut Facebook sebagai medsos yang paling tidak dipercayai, namun survei tahun ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan.
Tingkat ketidakpercayaan warga Australia terhadap Facebook kini tercatat hanya 33 persen.
Survei yang melibatkan 1.200 responden pada April 2019 ini menyebut, ada lima alasan utama mengapa mereka tidak memercayai medsos.
Alasan pertama yaitu maraknya hoaks atau manipulasi kebenaran. Alasan lainnya adalah bahwa siapa pun saat ini bisa membuat klaim tanpa bukti dan menyebarkannnya sebagai berita.
"Ketidakpercayaan itu manifestasi ketakutan, rasa sakit, dan pengkhianatan yang kita alami," ujar CEO Roy Morgan, Michele Levine, mengenai hasil survei tersebut, seperti dilaporkan ABC News, Senin (29/7/2019).
Di tengah maraknya berita bohong, kata Levine, melacak ketidakpercayaan menjadi masalah serius bagi para pengelola media.
Survei ini menunjukkan media konvensional secara konsisten tetap dipercayai warga Australia.
Media yang paling dipercaya yaitu lembaga penyiaran publik ABC, disusul oleh SBS. ABC News bahkan hanya mendapat tingkat ketidakpercayaan dari warga Australia sebanyak 7 persen.
"Warga Australia menyatakan kepercayaan mereka terhadap ABC didorong oleh kurangnya bias dan keberpihakan, serta jurnalisme berkualitas dan beretika," jelasnya.
"Sementara ketidakpercayaan mereka terhadap medsos didorong oleh lemahnya standar jurnalistik, hoaks, kebenaran yang dimanipulasi, masalah privasi, bias dan agenda tersembunyi," ujar Levine, menambahkan.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2YbnjxO
No comments:
Post a Comment