
TOKYO, iNews.id - Harga minyak turun setelah Iran menggambarkan pertemuan dengan pihak-pihak yang meneken perjanjian nuklir pada 2015 berjalan cukup konstruktif. Hal ini mengurangi ketegangan di Timur Tengah sehingga memengaruhi pasar minyak.
Mengutip Reuters, Senin (29/7/2019), minyak mentah berjangka Brent naik 23 sen, atau 0,4 persen menjadi 63,23 dolar Amerika Serikat (AS) per barel. Pekan lalu, Brent naik 1,6 persen.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 12 sen, atau 0,2 persen menjadi 56,08 dolar AS per barel. Untuk pekan lalu, WTI naik 1 persen.
Pertemuan darurat dengan pihak-pihak dalam perjanjian nuklir Iran 2015 memang berjalan konstruktif. Namun, ada masalah yang belum terselesaikan dan Teheran akan terus mengurangi komitmen nuklirnya jika Eropa gagal mempertahankan pakta itu, kata pejabat Iran Abbas Araqchi.
“Suasananya konstruktif. Diskusi itu bagus. Saya tidak bisa mengatakan bahwa kami telah menyelesaikan segalanya, saya dapat mengatakan ada banyak komitmen,” kata Araqchi.
Pertemuan itu tidak termasuk AS, yang telah menarik diri dari perjanjian pada Mei 2018 dan menjatuhkan sanksi kembali pada ekspor minyak Iran. Namun, ketegangan tetap tinggi di sekitar Selat Hormuz, jalur minyak paling penting di dunia.
Pasal, Iran menolak untuk melepaskan kapal tanker berbendera Inggris yang disita tetapi memberikan akses konsuler India kepada 18 anggota awak India.
Denmark menyambut proposal pemerintah Inggris untuk misi angkatan laut yang dipimpin Eropa untuk memastikan pengiriman yang aman melalui selat.
AS juga bekerja pada prakarsa keamanan maritim multinasional di Teluk.
Pedagang dan investor juga fokus pekan ini pada pertemuan bank sentral utama termasuk US Federal Reserve, yang diperkirakan menurunkan suku bunga.
Pertumbuhan ekonomi AS melambat kurang dari yang diharapkan pada kuartal kedua dengan booming dalam belanja konsumen, memperkuat prospek konsumsi minyak.
Pertumbuhan konsumsi di luar AS melambat, lebih cepat dari yang diperkirakan
karena dampak perang perdagangan AS-China.
Negosiator senior AS dan China bertemu pekan ini untuk pertama kalinya sejak pembicaraan perdagangan macet pada bulan Mei. Hasil positif dapat mendorong harga minyak mentah, kata para analis.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OpmIEi
No comments:
Post a Comment