
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah di pasar spot pada akhir perdagangan, Senin (13/5/2019) makin melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda menapaki level psikologis baru di Rp14.400 per dolar AS.
Data Bloomberg menunjukkan, rupiah terdepresiasi 96 poin atau 0,67 persen menjadi Rp14.423 per dolar AS dari sesi terakhir pekan lalu Rp14.326 per dolar AS. Laju pergerakan harian rupiah tercatat Rp14.335-14.441 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp14.335 per dolar AS.
Yahoo Finance mencatat, rupiah melemah 100 poin atau 0,69 persen menjadi Rp14.420 per dolar AS dari posisi terakhir pekan kemarin Rp14.320 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan di Rp14.342 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp14.320-14.435 per dolar AS.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah 15 poin menjadi Rp14.362 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.347 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, kurs rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.280-14.400 per dolar AS. Pergerakan rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS.
Dia memaparkan, potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka hari ini. Hal ini ditopang oleh isu perang dagang antara AS dengan China dan rilis data defisit transaksi berjalan Kuartal I 2019 Indonesia.
Negosiasi dagang AS dan China telah mencapai deadlock akhir pekan lalu dan belum pasti kapan akan dilanjutkan. Sementara itu, AS sudah menerapkan kenaikan tarif impor menjadi 25 persen dari 10 persen untuk barang China senilai 200 miliar dolar AS.
AS bahkan mengancam akan memperluas kenaikan tarif tersebut ke barang China yang lain. Aksi ini akan mengundang balasan dari China sehingga perang dagang menjadi berkepanjangan dan beresiko melambatkan perekonomian global.
Kemudian, data CAD Kuartal I 2019 yang minus hampir 7 miliar dolar AS menunjukkan ketidakmampuan Indonesia menekan defisit dalam waktu dekat. Hal ini menjadi penekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Potensi kisaran USDIDR hari Senin ini Rp14.280-14.400," ujarnya kepada iNews.id, Senin (13/5/2019).
Pada akhir pekan lalu, rupiah ditutup menguat 0,23 persen ke level Rp14.327 per dolar AS. Menurut Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi, ekuitas Asia yang ditutup rebound pada optimisme kesepaktan perdagangan AS-China menjadi faktor utama penguatan mata uang emerging market dan ekuitas meskipun faktor data defisit transaksi berjalan Indonesia rilis di bawah ekspektasi.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Hg7XxP
No comments:
Post a Comment