
SEOUL, iNews.id - Program nuklir dan rudal balistik Korea Utara (Korut) tetap utuh. Pakar PBB mengungkap, Korut menggunakan bandara dan fasilitas lain untuk melindungi senjatanya dari kemungkinan serangan militer AS.
Dalam sebuah laporan yang dilihat oleh AFP, Rabu (6/2/2019), pakar mengatakan bahwa sanksi terhadap Korut "tidak efektif," lantaran negara itu masih dapat memperoleh pengiriman produk minyak ilegal, menjual batubara yang dilarang, dan melanggar embargo senjata.
"Program rudal balistik dan nuklir Republik Demokratik Rakyat Korea tetap utuh," demikian isi laporan itu, menggunakan nama resmi untuk Korea Utara.
"Panel menemukan bahwa DPRK menggunakan fasilitas sipil, termasuk bandara, untuk perakitan rudal balistik dan uji coba dengan tujuan mencegah serangan 'pemenggalan kepala' secara efektif."
Laporan rahasia itu dikirim ke Dewan Keamanan PBB saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mempersiapkan pertemuan kedua dengan pemimpin Korut Kim Jong Un bulan ini. AS berharap akan menghasilkan kemajuan nyata dalam melucuti program senjata nuklir Korut.
Pemerintahan Trump memimpin upaya di PBB untuk menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi yang berat pada Korut sebagai tanggapan atas uji coba nuklir dan peluncuran rudalnya pada 2017.
Namun, Korut ternyata melakukan pengiriman ilegal untuk minyak, bahan bakar, dan batu bara, dengan menggunakan jaringan kapal di laut untuk menghindari langkah-langkah yang diberlakukan PBB yang bertujuan mengurangi pendapatan negara komunis itu untuk membangun program senjatanya.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2GunOsV
No comments:
Post a Comment