JAKARTA, iNews.id – Calon wakil presiden Sandiaga Salahuddin Uno hari ini memberikan arahan kepada para relawannya untuk menyampaikan semua gagasan program Prabowo–Sandi dalam masa kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Sandi mengatakan, menurut hasil survei internal terakhir, pasangan capres–cawapres nomor urut 02 saat ini sudah mampu bersaing dengan pasangan petahana di ceruk suara perkotaan.
Walaupun demikian, dia mengatakan, masih dibutuhkan kerja keras untuk meraup lebih banyak suara di pedesaan. “Oleh karena itu kita harus kerja keras turun ke desa. Collect (kumpulkan) idenya apa, sharing (berbagi), diskusi dengan suatu terobosan inovasi, siap?” kata Sandi, di hadapan para relawan di kawasan Meruya, Jakarta Barat, Kamis (3/1/2019) malam.
Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu juga meminta kepada relawannya untuk menghindari hoaks. Dia mengingatkan, jangan sampai relawan Prabowo–Sandi terjebak dalam politik yang penuh dengan hoaks, apalagi harus dengan menggunakan politik SARA. Fokus Prabowo–Sandi hanya pada program dan gagasan untuk membawa Indonesia lebih baik.
“Mereka (kubu sebelah) tidak akan mau untuk berdebat masalah program, masalah gagasan, apalagi masalah janji-janji yang sudah ditepati, karena itu merupakan kelemahan daripada incumbent (petahana). Oleh karena itu, hajar di bidang gagasan ekonomi, program, ide, dan pencapaian sekarang. Siap? Tebar ke publik gagasan kita, gagasan bukan serangan,” ujarnya.
Dia pun menyampaikan bahwa gagasan Prabowo–Sandi adalah solusi, bukan kemarahan. Sandi mengatakan, kemarahan itu adalah musuh dari sebuah kegiatan yang antikekerasan. “Saya juga sampaikan, Gandhi menyatakan bahwa salah satu dari tujuh dari dosa sosial adalah politics without principle, politik tanpa prinsip. Kita harus punya prinsip untuk menggerakkan bahwa ke depan demokrasi kita sejuk, penuh dengan gagasan,” ucapnya.
Tak hanya itu, Sandi juga meminta kepada para pendukungnya untuk tidak juniper (singkatan dari julid, nyinyir, baper, dan nyindir—red).
“Karena sarcasm will not get you anywhere (sindiran tidak akan membawa Anda ke mana pun), betul? langsung aja to the point, apa adanya, jangan pakai nyindir-nyindir, enggak lagi laku sekarang. To the point, kita mau perubahan. Rakyat juga menginginkan perubahan. 50 persen rakyat Indonesia menginginkan peruhahan. 65 persen merasakan hidupnya makin sulit. Kita harus menangkap peluang itu, siap? Terima kasih,” kata Sandi.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2At2fVA
No comments:
Post a Comment