Pages

Friday, January 4, 2019

Presiden Bolsonaro Terbuka Jika Trump Buat Pangkalan Militer di Brasil

BRASILIA, iNews.id - Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro mengatakan terbuka terhadap kemungkinan Amerika Serikat (AS) mengoperasikan pangkalan militer di wilayah negaranya. Sikap presiden pro-Israel ini merupakan perubahan tajam dalam kebijakan untuk asing.

Bolsonaro, yang secara resmi mengambil alih kekuasaan pada Selasa lalu, mengatakan dukungan Rusia terhadap "kediktatoran" Presiden Nicolas Maduro di Venezuela secara signifikan meningkatkan ketegangan di kawasan Amerika Selatan.

Menurutnya, itu merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan.

Saat ditanya apakah kebijakannya itu berarti dia akan mengizinkan kehadiran militer AS di Brasil, Bolsonaro menjawab bahwa dia pasti bersedia untuk menegosiasikan kemungkinan tersebut.

"Tergantung pada apa yang terjadi di dunia, siapa yang tahu jika kita tidak perlu membahas pertanyaan itu di masa depan," kata Bolsonaro, seperti dilaporkan Reuters, Jumat (4/1/2019).

Dia menekankan, apa yang dicari Brasil adalah "supremasi di Amerika Selatan".

Pemimpin sayap kanan itu mengubah kebijakan luar negeri Brasil yang bertahan sejak lebih dari 10 tahun. Sebelumnya, Brasil yang dikuasai Partai Buruh yang berhaluan kiri menekankan hubungan antar-negara Amerika Selatan atau dikenal sebagai hubungan Selatan-Selatan dan kadang-kadang berseteru dengan AS di panggung internasional.

Bolsonaro merupakan mantan kapten Angkatan Darat berusia 63 tahun dan pengagum kediktatoran militer Brasil pada 1964 sampai 1985. Dia dikenal sebagai pemimpin pro-Presiden AS Donald Trump dan dengan cepat memperdalam hubungan Brasil dengan AS dan Israel.

Penasihat keamanan nasional Bolsonaro, Augusto Heleno, mengonfirmasi Bolsonaro ingin memindahkan kedutaan Brasil di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Namun, pertimbangan logistik menghalangi jalannya.

Heleno tidak merinci pertimbangan logistik yang dia maksud. Namun sektor pertanian yang kuat di negara itu menentang pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem dan membuat marah negara-negara Arab yang membeli miliaran dolar daging halal Brasil setiap tahun.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merupakan pemimpin dunia pertama yang mengunjungi Brasil pekan ini ketika dia menghadiri pelantikan Bolsonaro. Setelah pertemuan pribadi, Netanyahu mengatakan Bolsonaro mengatakan kepadanya bahwa memindahkan kedutaan adalah masalah "kapan, bukan jika".

"Ada keinginan yang jelas bahwa ini terjadi, tetapi belum ada keputusan tentang tanggal," kata Heleno.

Dia mengklaim Brasil tidak berpikir bahwa ekspor akan terancam dengan pemindahan kedutaan di Israel. Alasannya, diplomat Brasil akan bekerja dengan mitra dagang Timur Tengah untuk meredakan kekhawatiran tersebut.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Qm4OOz

No comments:

Post a Comment