Pages

Wednesday, January 2, 2019

Prihatin, AS Bantu Kolumbia Tekan Produksi Tanaman Bahan Baku Kokain

CARTAGENA, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mengaku sangat prihatin terkait peningkatan produksi daun koka, bahan baku kokain, di Kolombia. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam kunjungan singkatnya ke kota pesisir Cartagena, Kolumbia, Rabu (2/1/2019). 

Saat pertemuan dengan Presiden Kolombia Ivan Duque, Pompeo mengatakan kedua negara akan mencoba mengurangi produksi koka hingga 50 persen pada 2023. Di saat yang sama, Kolombia berjanji untuk meningkatkan program pemberantasan koka.

Sebuah laporan PBB baru-baru ini menyebut, jumlah lahan pertanian yang digunakan untuk tanaman koka di Kolombia sudah mencapai rekor.

Negara ini berjuang selama bertahun-tahun untuk mengatasi produksi kokain, dengan AS menyediakan sekitar 400 juta dolar AS setiap tahun untuk membantu memerangi para produsen dan pedagang manusia.

Kolombia merupakan produsen kokain terbesar di dunia, sedangkan AS adalah konsumen terbesar di dunia.

"Amerika Serikat tetap sangat prihatin tentang lonjakan penanaman koka dan produksi kokain di Kolombia sejak 2013, dan dampaknya pada masing-masing dari dua negara kita," kata Pompeo, didampingi Presiden Duque di Cartagena, seperti dilaporkan BBC, Kamis (3/1/2019).

"Kami tahu kami harus melakukan bagian kami untuk mengurangi permintaan di negara kami dan kami akan bekerja bersama Anda di sini juga."

Duque berterima kasih kepada AS atas dukungannya dalam perang narkoba.

Berbicara bulan lalu, Duque mengatakan bahwa lebih dari 80.000 hektar tanaman terlarang itu diberantas pada 2018. Pemerintahannya sendiri berjanji menghilangkan 100.000 hektar lainnya pada 2019.

Namun, Kolombia mengatakan harus ada lebih banyak yang dikeluarkan untuk membujuk petani agar beralih ke tanaman yang kurang menguntungkan dan legal.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2F3IUgQ

No comments:

Post a Comment