Pages

Saturday, December 1, 2018

PBB: Yusril Ketemu Jokowi sebagai Lawyer, Kenapa Gerindra Panik

JAKARTA, iNews.id - Pertemuan Yusril Ihza Mahendra dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11/2018). Pertemuan tersebut ternyata membuat Partai Gerindra kalang kabut.

Buktinya, pertemuan tersebut langsung direspons Wakil Sekjen Partai Gerindra Andre Rosiade. Anggota Timses Prabowo-Sandi, ini menyebut Yusril mendukung Jokowi-Maruf padahal kader PBB di akar rumput akan mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Wakil Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB) Bidang Komunikasi dan Opini Publik, Solihin Pure menilai pernyataan Andre tersebut bentuk kekhawatiran Partai Gerindra.

"Bang Yusril temui Presiden Jokowi sebagai 'lawyer' (pengacara). Kenapa Gerindra yang 'kebakaran jenggot' dan makin jago menjadi tukang klaim," katanya dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (1/12/2018).

BACA JUGA: Di Istana Bogor, Yusril Beri Isyarat Dukung Jokowi-Ma'ruf

Dia mengatakan, sangat tidak pantas, Andre menggiring opini di publik bahwa Yusril dan DPP PBB dukung Jokowi, sementara kader dan caleg PBB di akar rumput mendukung Prabowo.

"Belum juga PBB tentukan arah dukungan di Pilpres kok Gerindra sudah mulai 'gergaji' PBB dan Yusril. Apa panik ya menyaksikan manuver Ketua Umum PBB bang Yusril? Hehe," ujarnya.

Menurut Solihin, PBB adalah partai Islam yang sangat demokratis. Apalagi, Yusril sebagai ketua umum telah ditetapkan sebagai capres dari PBB.

"Jika tidak bisa maju capres, maka kewenangan itu sepenuhnya diserahkan ke Bang Yusril sebagai ketum untuk menentukan arah kebijakan partai terkait dengan dukungan capres," katanya.

Sebelum mengambilkan keputusan, terlebih dahulu DPP meminta pertimbangan dan masukan dari Majelis Syuro PBB. Namun, Yusril sebagai ketua umum tetap meminta masukan dari DPW dan DPC PBB se-Indonesia sebagai pertimbangan untuk menentukan arah dukungan PBB di Pilpres.

"Bang Yusril ini bukan tipe ketua umum partai yang arogan dan otoriter, walaupun dia telah diberikan wewenang penuh tapi dia tetap meminta saran dan masukan dari pengurus partai. Saran dan masukan itu yang baru akan diputuskan setelah PBB menggelar rakornas pada Januari 2019," papar Solihin.

Nanti setelah diputuskan, maka dirinya yakin kader PBB di akar rumput akan patuh dengan putusan DPP dan Yusril, apakah mendukung Jokowi ataukah Prabowo ataupun sebaliknya tidak mendukung keduanya.

Dia menambahkan, kalau ada kader yang berbeda padangan merupakan hal yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi partai politik. DPP tentu akan menghargai dan tidak akan serta merta memecat kader partai yang tak sejalan dengan putusan DPP.

"Karena tujuan utama PBB adalah lolos parlemen dan memiliki perwakilan di DRR RI, terpenuhinya anggota DPRD Provinsi dan kabupaten dan kota di seluruh Indonesia," demikian Solihin Pure.

Editor : Djibril Muhammad

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Q69Ovh

No comments:

Post a Comment