
JAKARTA, iNews.id - Perkembangan megaproyek kereta cepat Jakarta-Bandung dinilai lambat. Padahal, saat ground breaking Januari 2017, proyek tersebut ditargetkan beroperasi secara komersial pada Agustus 2019.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan memanggil Direksi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk menjelaskan progres kereta cepat Jakarta-Bandung. Dia menyebut, berdasarkan informasi terakhir, proyek ini terhambat oleh pembebasan lahan.
"Iya belum sesuai dengan rencana. Kan selama ini (masalahnya) pembebasan lahan. Nanti kita lihat lahannya siapa saja (yang bermasalah), prosesnya akan seperti apa, cara orang-orang membebaskannya bagaimana" kata Menhub di Jakarta, Senin (22/10/2018).
BACA JUGA:
Bangun Kereta Cepat, WIKA Yakin Bisa Lunasi Utang ke China
Tak Kena Evaluasi, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jalan Terus
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Akan Selesai Tahun 2019
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu menjelaskan, pembebasan lahan merupakan persoalan klasik dalam pembangunan infrastruktur. Pasalnya, proses ini sangat rumit dan sulit untuk diselesaikan. Apalagi, lahan yang harus dibebaskan KCIC untuk proyek ini cukup besar.
"Kalau saya menduga tanah bukan masalah yang mudah. Tanahnya banyak dan ada di mana-mana," ujarnya.
Menhub mengatakan, jajaran Direksi KCIC akan diundang pekan depan untuk membahas persoalan ini. Diharapkan, pertemuan itu menghasilkan solusi yang konkret untuk percepatan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
"Agendanya ya kita evaluasi. Progresnya berapa persen. Masalahnya apa. Apa masalah dana atau lahan," ujarnya.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2PNy15c
No comments:
Post a Comment