JAKARTA, iNews.id – Gempa 7,4 skala Richtrer (SR) dan tsunami yang melanda wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), menyedot perhatian dunia. Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, sampai hari ini setidaknya ada 26 negara dan dua organisasi internasional yang telah menawarkan bantuan kepada Indonesia dalam penanganan bencana ini.
“Data yang kami terima, sudah ada 26 negara dan dua organisasi internasional yang menawarkan bantuan. Bantuan harus diserahkan secara tertulis ke Pemerintah Indonesia,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Dia mengatakan, pemberian bantuan dari luar negeri itu harus sesuai dengan regulasi yang ada dan self supporting (dilakukan dengan keswadayaan). Sutopo beralasan, syarat-syarat itu bertujuan agar bantuan yang diberikan dapat tersalurkan dengan baik dan tidak membebani pemerintah Indonesia.
“Semua bantuan yang akan diterima harus self supporting dan sebisa mungkin tidak membebani pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah ya,” ucapnya.
BACA JUGA:
Akses Jalan Menuju Donggala Sudah Terbuka Tapi Bantuan Masih Minim
Kementerian PUPR Segera Bangun Rumah Tahan Gempa di Palu dan Donggala
Sutopo menjelaskan, bantuan internasional yang paling dibutuhkan untuk menangani para korban gempa di Sulteng saat ini antara lain berupa pesawat hercules C-130. Menurut dia, moda transportasi udara itu dapat mengangkut lebih banyak personel bantuan dan bahan logistik ke lokasi bencana. Tidak hanya itu, bantuan lain seperti water treatment, genset, RS lapangan, tenaga medis, dan fogging juga sangat diperlukan.
Menurut catatan BNPB, jumlah korban bencana gempa dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala terus bertambah. Hingga Selasa (2/10/2018) siang, total korban meninggal sebanyak 1.234 jiwa dan korban luka berat berjumlah 799 orang.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2NiOigC
No comments:
Post a Comment