
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpeluang menguat.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpotensi rebound secara teknikal dengan mencoba menutup gap down. Namun pergerakan terlihat tertahan pada resistance MA5 dengan menipisnya ruang pergerakan penguatan Stochastic pada area middle oscillator.
"Diperkirakan IHSG cenderung akan bergerak menguat tertahan di awal pekan dengan support resistance 5.706-5.800," ujarnya dalam riset tertulis, Senin (15/10/2018).
IHSG sebelumnya menguat 0,94 persen atau 53,67 poin ke level 5.756 dengan sektor infrastruktur dan finance menjadi pemimpin penguatan sektoral. Saham BBCA dan TLKM menjadi pendorong utama penguatan IHSG pada akhir pekan lalu.
Hal ini diikuti dengan penguatan rupiah sebesar 0,25 persen setelah pertumbuhan inflasi yang lebih rendah di AS dan terkoreksinya harga minyak mentah dunia memukul penguatan dolar AS terhadap mata uang utama.
Kendati demikian, investor asing masih tercatat net sell cukup besar Rp1,2 triliun dengan melakukan penjualan bersih pada saham BBRI, PGAS dan BMRI. Aksi jual asing pada pekan ini merupakan yang terbesar di level Rp4,16 triliun.
Mengakhiri pekan bursa saham Asia menghijau pasca aksi jual yang signifikan pada hari Kamis lalu. Indeks Nikkei (+0,46 persen), TOPIX (+0,03 persen), HangSeng (+2,12 persen), dan CSI (+1,49 persen).
Indeks Hang Seng dan CSI mengalami teknikal rebound menguat di atas satu persen setelah AS tidak mendapatkan bukti bahwa China melakukan manipulasi nilai tukar.
Selain itu sentimen data ekonomi menjadi faktor utama optimisme investor di mana data ekspor China naik 14,5 persen dan impor turun 14,3 persen sehingga membuat neraca perdagangan surplus sebesar 31,69 miliar dolar AS.
Bursa Eropa dibuka mayoritas menguat diakhir pekan. Indeks Eurostoxx (+0,29 persen), FTSE (+0,61 persen), DAX (+0,41 persen) dan CAC (+0,48 persen) berada pada zona hijau untuk pertama kalinya dalam 3 hari.
Emiten pertambangan dan industri logam memimpin penguatan di Eropa. Data industrial productions di zona Eropa naik signifikan di atas ekspektasi 1 persen dari -0,7 persen di periode sebelumnya.
Menurutnya, sentimen selanjutnya pada pekan ini investor akan terfokus pada data dalam negeri di antaranya aktifitas perdagangan di mana ekspor diperkirakan naik menjadi 7,58 persen dan impor stagnan di level 24,76 persen sehingga diekspektasikan neraca perdagangan memangkas defisit di level 500 juta dolar AS.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya ANTM, ASII, BBRI, BBNI, BBCA, dan MEDC.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Aa3M3c
No comments:
Post a Comment