Pages

Wednesday, June 26, 2019

Dana Hibah dari Pemprov DKI Belum Cair, 2 Proyek Flyover di Bekasi Terbengkalai

BEKASI, iNews.id – Pembebasan lahan yang tak kunjung rampung membuat pembangunan jalan layang atau flyover Rawapanjang dan Cipendawa di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, terbengkalai. Pemkot Bekasi belum dapat membebaskan lahan sekitar 5.400 meter persegi di dua lokasi itu karena terkendala anggaran.

“Belum bisa kita bebaskan dalam waktu dekat,” ucap Kabid Bina Marga Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi, Widayat Subroto kemarin.

Penyebab belum dibayarnya lahan warga lantaran dana kemitraan atau hibah dari Pemprov DKI Jakarta belum masuk kas daerah Kota Bekasi. Meski belum dibebaskan, pemerintah daerah meyakini anggaran bantuan dari DKI sebesar Rp403 miliar akan masuk kas daerah pada Juli mendatang. Saat ini proses pencairan masih tahap administrasi.

“Setelah anggaran masuk, kita langsung bayar pembebasan lahannya,” katanya.

Subroto menjelaskan, pembebasan tanah untuk flyover Cipendawa membutuhkan lahan 13.000 meter persegi, sedangkan yang baru dibebaskan sekitar 7.800 meter persegi.Sementara luas lahan keseluru an untuk flyover Rawapanjang 7.000 meter persegi, yang baru dibebaskan 6.800 meter persegi.

Proyek flyover Cipendawa menelan Rp286 miliar, rinciannya untuk konstruksi Rp155,5 miliar dan pengadaan lahan Rp55,5 miliar. Kemudian, flyover Rawapanjang menghabiskan anggaran Rp117 miliar. Rinciannya, pengadaan lahan Rp40,5 miliar dan konstruksi Rp76 miliar.

Kepala Seksi Pengembangan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Idi Susanto menambahkan, pengerjaan konstruksi jembatan hingga selesai memakan waktu tujuh hingga delapan bulan sehingga akhir 2019 ditargetkan flyover tersebut dapat dinikmati masyarakat.

“Mudah-mudahan akhir tahun selesai, awal 2020 sudah bisa berfungsi optimal,” ucapnya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bekasi Sopandi memprediksi dana kemitraan dari DKI akan diterima Kota Bekasi pada Juli 2019. Dana kemitraan Rp423 miliar tersebut bakal dialokasikan untuk penataan infrastruktur di wilayah setempat.

“Dana kemitraan untuk proyek lanjutan pembangunan jalan layang Rawapanjang, flyover Cipendawa, dan proyek lainnya,” katanya.

Dana hibah DKI juga untuk pembuatan saluran bawah jalan tol (crossing ) Buaran sebesar Rp15 miliar dan penerangan jalan umum Rp5 miliar. Sejauh ini bantuan DKI yang sudah diterima Pemkot Bekasi baru Rp349 miliar.

Dana itu masuk program Community Development (CD) warga Bantar gebang. Dana CD yang diterima dari DKI telah disalurkan kepada masyarakat. Jumlah warga yang menerima sebanyak 18.000 kepala keluarga (KK). Pemberian dilakukan dengan cara ditransfer langsung kerekening warga.

“Dana tersebut kita berikan setiap tiga bulan sekali ke rekening warga,” kata Sopandi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, dana kemitraan dari DKI sangat membantu penataan infrastruktur di wilayahnya. Pembangunan flyover Rawapanjang dan Cipendawa yang didominasi menggunakan dana DKI ini sangat diperlukan untuk memecah kepadatan kendaraan yang kerap terjadi setiap harinya.

“Flyover Rawpanjang akan menghubungkan Jalan Ahmad Yani dengan Jalan Siliwangi, sedangkan flyover Cipendawa mengurangi ke padatan kendaraan di persimpangan Jalan Cipendawa dan Jalan Siliwangi,” ujarnya.

Keberadaan flyover ini juga mempermudah arus lalu lintas truk sampah DKI menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Truk Jakarta yang keluar dari Gerbang Tol Bekasi Barat nantinya tidak lagi tersendat di Rawapanjang karena adanya flyover. (Abdullah M Surjaya)

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2LlRcE4

No comments:

Post a Comment