Keempat Kalinya di Tahun Ini, Wartawan Radio Tewas Dibunuh di Meksiko

MEXICO CITY, iNews.id - Seorang jurnalis yang mendirikan stasiun radio komunitas di wilayah pribumi di Meksiko selatan tewas ditembak. Dia menjadi wartawan keempat yang terbunuh di negara itu pada tahun ini.

Telesforo Santiago Enriquez diserang oleh orang-orang bersenjata pada Kamis malam di Kota Juchitan, negara bagian Oaxaca. Di wilayah itu dia mendirikan stasiun radio El Cafetal.

Dia baru-baru ini menerima ancaman dalam panggilan telepon saat program radionya mengudara Enriquez dikenal karena sering melaporkan korupsi oleh otoritas setempat, keponakannya mengatakan kepada jaringan radio Meksiko Formula.

"Di dalam gelombang radio, Santiago Enriquez mengungkapkan analisis dan kritiknya terhadap pemerintah dan baru-baru ini secara terbuka mengecam pemerintah kota karena dugaan pengalihan sumber daya," kata Komisi Hak Asasi Manusia Nasional, kantor ombudsman Meksiko, dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan AFP, Sabtu (4/5/2019).

Meksiko merupakan salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi jurnalis. Lebih dari 100 terbunuh di negara ini sejak tahun 2000, di tengah gelombang kekerasan terkait dengan perdagangan narkoba dan korupsi politik.

Kelompok pengawas Reporters Without Borders menempatkan negara itu sebagai yang paling berbahaya ketiga di dunia bagi pers, setelah Afganistan dan Suriah yang dilanda perang.

"Pembunuhan terakhir ini adalah pengingat betapa berbahayanya mempraktikkan jurnalisme di Meksiko," kata direktur kelompok Amerika Latin, Emmanuel Colombie, dalam sebuah pernyataan.

Keponakan Santiago Enriquez, Aida Valencia, mengaku yakin bahwa pamannya terbunuh sebagai pembalasan atas pekerjaannya sebagai jurnalis.

"Mereka menembaknya di bagian mulut dan jantung," katanya.

Menurut Valencia, Santiago Enriquez juga seorang guru sekolah, dan dikenal karena karyanya untuk melestarikan bahasa dan tradisi asli daerah itu.

Pembunuhan itu dikonfirmasi pada Hari Kebebasan Pers Sedunia, ketika para jurnalis di Meksiko biasanya mengadakan protes terhadap bahaya yang mereka hadapi karena melakukan pekerjaan mereka.

Editor : Nathania Riris Michico

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2vEb9gm