Pages

Monday, March 4, 2019

Kehadiran Internet Dorong Kebiasaan Dual-Screen pada Konsumsi Media

JAKARTA, iNews.id - Konsumsi media saat ini menjadi lebih kompleks dengan kehadiran internet. Salah satunya mendorong kebiasaan dual-screen antara media digital dengan media konvensional.

Berdasarkan riset Nielsen yang dikutip Selasa (5/3/2019), kebiasaan dual-screen menjadi suatu hal yang lumrah, karena konsumen menikmati konten media melalui berbagai jenis perangkat digital.

"Terdapat setidaknya 50 persen duplikasi antara TV vs Digital, 62 persen duplikasi pada Radio vs Digital, sementara duplikasi Media Cetak dan Digital mencapai 72 persen," tulis Nielsen.

Menurut Nielsen, semua generasi telah mengadopsi internet dan penetrasi internet terus bertumbuh di semua kelompok usia. Saat ini, 79 persen dari pengguna mengakses internet melalui smartphone.

Penetrasi tertinggi ditemukan pada Generasi Milenial (kelahiran 1980-1999) dan Generasi Z (kelahiran di atas 2000) dengan penetrasi masing-masing 58 persen dan 50 persen. Sementara Generasi X (kelahiran 1960-1980) di angka 33 persen dan Generasi Baby Boomers (kelahiran 1946-1964) di angka 9 persen.

Masyarakat Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 5 jam setiap harinya untuk mengkonsumsi konten, baik melalui media konvensional maupun internet. Studi Nielsen pada 2018 menunjukkan menonton TV masih tertinggi yaitu rata-rata 4 jam 53 menit setiap hari, diikuti internet (3 jam 14 menit), mendengarkan radio (2 jam 11 menit), membaca koran (31 menit) dan membaca majalah (24 menit).

Vice President MNC Group, Sukma Archie, kehadiran internet dan kebiasaan dual screen membuat pengukuran pemirsa harus dilakukan secara tepat. Pasalnya, duplikasi antara media digital dan konvensional makin tinggi.

Hal ini menjadi tantangan bagi industri, terutama terkait konten dan iklan yang dikonsumsi baik melalui media konvensional maupun digital. Di samping itu, mengukur pemirsa yang melihat iklan atau konten di media digital tidak semudah di media konvensional.

Media digital memiliki berbagai macam matriks pengukuran seperti Video Views, Click Through Rate, Page Views, Impressions yang lebih mengacu kepada aktivitas, tanpa mengetahui siapa di balik aktivitas tersebut.

“Untuk siap di digital, ada tiga hal yang perlu kami perhatikan. Pertama adalah bisnis modelnya, yang kedua adalah ekosistemnya dan yang ketiga adalah currency data-nya,” kata Sukma.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2HkSMno

No comments:

Post a Comment