JAKARTA, iNews.id – Hasil survei oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sampai sejauh ini masih mempertahankan prestasinya sebagai parnoko alias “partai nol koma”. Kebiasaan memainkan isu kontroversial pun dianggap sebagai biang penyebab rendahnya elektabilitas partai pendatang baru itu.
“Kita lihat isu yang timbulkan kontroversi ternyata efeknya relatif negatif terhadap si pengusung hal tersebut. Seperti PSI, idenya banyak tapi relatif kontroversial di masyarakat,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (8/1/2019).
Dia berpendapat, penggunaan isu kontroversial dan sensasional seperti penolakan terhadap peraturan daerah (perda) agama atau pemberian Kebohongan Award kepada lawan politik justru memberikan dampak negatif bagi PSI. Menurut Adrian, masyarakat tidak terlalu suka dengan sesuatu yang kontroversial. “Masyarakat lebih suka dengan isu membangun kemudian yang mempersatukan,” ucapnya.
BACA JUGA: Dinilai Suka Cari Sensasi, PSI Bakal Dihadiahi Parnoko Award
Berdasarkan hasil survei terbaru LSI Denny JA, elektabilitas PSI pada Agustus 2018 hanya 0,2 persen; September 2018 sebesar 0,2 persen; Oktober 2018 sejumlah 0,2 persen; November 2018 sebanyak 0,9 persen, dan; Desember 2018 anjlok menjadi 0,1 persen.
Dari empat parpol pendatang baru, kata Ardian, hanya Partai Perindo yang mampu meraih angka 1 hingga 3 persen suara meski masih bergerak naik-turun. Sementara, tiga partai lainnya seperti PSI, Partai Berkarya, dan Partai Garuda selalu di bawah 1 persen.
Survei LSI Denny JA kali ini merupakan rangkuman dari lima survei terakhir sejak Agustus hingga Desember 2018. Survei tersebut menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia. Metode survei menggunakan teknik multistage random sampling (pengambilan sampel secara acak bertingkat) dengan margin of error plus minus 2,9 persen.
Editor : Ahmad Islamy Jamil
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2FdoqDp
No comments:
Post a Comment