ADDIS ABABA, iNews.id - Pria Yunani ini beruntung. Dia terhindar dari tragedi jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines kemarin lantaran terlambat tiba di gerbang keberangkatan pesawat.
Pria bernama Antonis Mavropoulos itu bersyukur ketinggalan pesawat. Dia menuliskan kisahnya itu di Facebook, tak lama setelah penerbangan ET302 tipe Boeing 737 MAX 8 jatuh di Hejere dekat Bishoftu, sekitar 50 kilometer selatan Addis Ababa, Ethiopia, Minggu (10/3/2019).
Tragedi itu menewaskan 157 orang dan kru yang berasal dari 35 negara, termasuk warga negara Indonesia (WNI). Penyebab kecelakaan hingga kini belum diketahui dan masih dalam penyelidikan.
Dalam tulisannya di Facebook, Mavropoulos mengaku pada awalnya marah karena dia terlambat tiba untuk penerbangan ke Ibu Kota Kenya, Nairobi, dari Bandara Internasional Bole di Addis Ababa, Ethiopia.
BACA JUGA:
Pesawat Boeing 737 Jatuh dalam Penerbangan dari Ethiopia ke Kenya
Pesawat Ethiopian Airlines yang Jatuh Angkut 157 Penumpang dan Kru
Pesawat jatuh enam menit setelah lepas landas dari bandara.
Mavropoulos, presiden Asosiasi Limbah Padat Internasional—sebuah organisasi nirlaba—sedang menuju ke Nairobi untuk menghadiri pertemuan tahunan Program Lingkungan PBB.
"Saya marah karena tidak ada yang membantu saya mencapai gerbang tepat waktu," kata Mavropoulos, dalam postingan-nya di Facebook, yang diterjemahkan SBS News, Senin (11/3/2019).
Antonis Mavropoulos dan tiket pesawat Ethiopian Airlines penerbangan ET302. (FOTO: doc. Fcebook)
Dia akhirnya tiba di pintu gerbang dua menit setelah pintu ditutup.
"Mereka membawa saya ke kantor polisi bandara," kata Mavropoulos.
"Petugas mengatakan kepada saya untuk tidak memprotes tetapi untuk berdoa kepada Tuhan karena saya adalah satu-satunya penumpang yang tidak naik penerbangan ET 302 yang hilang," ujarnya.
Dia mengatakan, otoritas bandara ingin berbicara dengannya karena dia tidak naik ke penerbangan yang ditakdirkan jatuh itu.
BACA JUGA:
Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, 1 Orang WNI Staf PBB Jadi Korban
19 Orang Staf PBB Diduga Tewas Dalam Kecelakaan Ethiopian Airlines
"Mereka mengatakan mereka tidak bisa membiarkan saya pergi sebelum memeriksa identitas saya, alasan saya tidak naik ke pesawat, dan lain-lain," papar Mavropoulos.
"Ini adalah pertama kalinya saya sangat senang menulis sebuah posting-an dan saya bersyukur karena masih hidup dan bahwa saya memiliki begitu banyak teman yang membuat saya merasakan cinta mereka."
Seorang pria lain juga mengaku awalnya akan menaiki penerbangan yang fatal itu. Namun, dia juga ketinggalan karena penerbangan penghubungnya dari Dubai ke Addis Ababa tertunda.
Pria bernama Ahmed Khalid itu mengatakan tidak berhasil sampai ke Addis Ababa pada waktunya untuk naik penerbangan ET 302 ke Nairobi.
BACA JUGA:
Pesawat Ethiopia Jatuh, China Hentikan Pengoperasian Boeing 737 Max 8
Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh Tewaskan 157 Orang, Ini Kata Boeing
"Semua orang bertanya kepada kru kabin apa yang terjadi tetapi tidak ada yang mengatakan apa-apa," kata Khalid, kepada Global News.
"Mereka baru saja naik-turun sampai salah satu penumpang melihat di ponselnya bahwa pesawat pertama yang baru saja terbang. Enam menit setelah terbang, pesawat itu jatuh," ujarnya.
Setidaknya 19 penumpang dalam penerbangan yang mengalami kecelakaan adalah staf PBB dan organisasi yang berafiliasi dengan PBB.
Lebih dari 4.700 pejabat berkumpul di Nairobi untuk menghadiri Majelis Lingkungan PBB dari 11 hingga 15 Maret.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2VMSf1D
No comments:
Post a Comment