
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merealisasikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada 2018 sebesar Rp217,5 miliar. Dengan demikian kontribusi sektor ESDM terhadap PNBP secara nasional mencapai 53,4 persen atau sebesar Rp407,1 triliun.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya berhasil melampaui target PNBP dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN 2018) yang sebesar Rp120,5 triliun dari sektor ESDM. Artinya, ada kenaikan realisasi sebesar 181 persen dari target APBN 2018.
"Kami melihat bahwa kira-kira PNBP yang dihasilkan oleh Kementerian ESDM di 2018 itu kira-kira sekitar 53 persen dari total PNBP nasional yang jumlahnya Rp407,1 triliun.," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Dia melanjutkan, capaian realisasi ini juga jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya di mana PNBP 2017 hanya Rp132 triliun. Selain itu, PNBP 2017 juga hanya mampu merealisasikan 119 persen dari target APBN 2017 yang sebesar Rp111,3 triliun.
"Realisasi yang melampai target ini memang didorong pendapatan semua sektor yang memang realisasinya melampaui target," kata dia.
Rincian realisasi PNBP 2018 ini paling besar berasal dari pendapatan di sektor minyak dan gas bumi (migas) yaitu Rp163,4 triliun dari yang ditargetkan Rp86,5 triliun. Adapun penerimaan PNBP ini mencakup Sumber Daya Alam migas, Domestic Market Obligation (DMO) batu bara, dan pendapatan migas lainnya seperti signature bonus, bid document dan firm commitment.
Kemudian, sektor mineral dan batu bara (minerba) berkontribusi sebesar Rp50 triliun dari yang ditargetkan Rp32,1 triliun. Selanjutnya, dari sektor energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE) sebesar Rp2,3 triliun dari target Rp700 miliar.
Sementara, sektor lainnya berkontribusi sebesar Rp1,8 triliun dari target Rp1,2 triliun. Penerimaan sektor lain ini mencakup iuran badan usaha hilir migas (BBM atau gas pipa), penjualan data, jasa sewa, diklat hingga penerimaan Badan Layanan Umum (BLU).
"Terima kasih ke Ditjen Minerba, SKK Migas, Ditjen Migas, semua naik, Ditjen EBTKE kecil Rp2,3 triliun karena memang targetnya jauh di bawah itu yaitu hanya Rp700 miliar. Kemudian dari BPESDM, Balitbang dan unit kerja yang lain," tuturnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2QnRRDB
No comments:
Post a Comment