Pages

Wednesday, January 2, 2019

Penerimaan Negara Lampaui Target, CORE: Terbantu Harga Komoditas

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan negara mencapai lebih dari 100 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Dengan begitu, defisit APBN juga berhasil ditekan di bawah 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menanggapi hal tersebut, Ekonom Center of Reform on Economicw (CORE), Pieter Abdullah menilai hal tersebut merupakan suatu capaian yang baik untuk pemerintah. "Kinerja realisasi APBN 2018 sangat baik. Saya memberikan nilai 9 dari 10 untuk realisasi APBN 2018," kata Pieter ketika dihubungi iNews.id, Rabu (3/1/2018).

Selain berhasil membukukan pendapatan lebih dari 100 persen, pemerintah juga mencatat belanja negara sepanjang tahun 2018 mencapai Rp2.202 triliun. Realisasi tersebut hampir tembus 100 persen dari target Rp2.220,7 triliun.

Pieter melanjutkan, positifnya realisasi APBN ini disebabkan oleh naiknya beberapa harga komoditas seperti minyak di pasar global. Terdepresiasinya rupiah sepanjang tahun 2018 juga memberikan dampak positif terhadap realisasi APBN 2018.

"Terlepas dari kenyataan bahwa perbaikan realisasi APBN 2018 sebagian disebabkan oleh kenaikan harga komoditas dan pelemahan rupiah," ujarnya.

Pemerintah sempat mengatakan bahwa setiap pelemahan rupiah yang mencapai Rp100 dari dolar AS menyumbang penerimaan Rp4,7 triliun dan belanja juga naik sebesar Rp3,1 triliun. Oleh karena itu, keseimbangan APBN akan sebesar Rp1,6 triliun bila rupiah melemah Rp100 dari dolar AS.

Namun, dengan torehan positif realisasi APBN 2018, pemerintah masih belum bisa memacu angka pertumbuhan ekonomi yang diproyeksikan di angka 5,4 persen. Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018 berada di angka 5,15 persen.

"Pemerintah perlu memperhatikan efek multiplier fiskal yang relatif rendah. Ekspansi fiskal khususnya di belanja modal ternyata tidak mampu memacu pertumbuhan ekonomi," tutur Pieter.

Selain itu Pieter melihat, realisasi APBN tidak berhasil memberikan sentimen positif untuk defisit transaksi berjalan pemerintah. "Defisit transaksi berjalan kita justru melebar bahkan diperkirakan melampaui batas psikologis 3 persen PDB," ujarnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2F3Iwio

No comments:

Post a Comment