
BANDUNG, iNews.id - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggenjot ekspor komoditas pertanian mengawali tahun 2019. Kali ini, Amran melepas ekspor sayuran daun dari Lembang, Kabupaten Bandung Barat ke Singapura dan Brunei Darussalam, Kamis (3/1/2018).
Amran menjelaskan, volume ekspor sayuran segar dari Bandung Barat cukup besar. Hal ini mengingat potensi pengembangan sayuran di daerah ini khususnya kawasan pertanian di Lembang sangat luas dan subur serta dukungan dari pemerintah baik pusat maupun daerah juga tinggi.
"Dari Bandung Barat, volume ekspor sayuran setahunya mencapai 1.500 ton setahun atau 3,5 sampai 4 ton per hari. Dulu kita impor, dari Australia dan Amerika, tapi sekarang ekspor. Ini luar biasa kita membalikkan impor ke ekspor ke Singapura, Brunei Darussalam dan Hongkong. Ini serangan balik dari Indonesia," kata Amran saat meninjau budidaya sayuran dan melepas ekspor sayuran dalam keterangannya, Kamis (3/1/2019).
Harga sayuran asal Indonesia di pasar ekspor ini rata-rata 3,5 dolar Singapura per kilogramnya, sehingga menjadi nilai tambah bagi petani sayuran agar makin sejahtera. Amran mengungkapkan dengan ekspor sayuran ini semakin membuktikan bahwa pemerintahan Jokowi-JK sangat berkomitmen meningkatkan produksi dan kualitas komoditas sayuran. Artinya tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, namun sanggup mengisi pasar luar negeri.
"Ekspor ini pun membuktikan produk pertanian Indonesia makin diakui dan diterima di luar negeri. Ke depan untuk meningkatkan produksi dan volume ekspor, kami bantu bibit dan lainya bahkan kami rekrut petani milenial, target 1 juta petani" tegasnya.
Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi menyebut, ekspor hortikultura secara keseluruhan sepanjang 2018 naik 11,92 persen dibanding tahun 2017. "Selama 2018, ekspor sayuran naik 4,8 persen, sementara ekspor buah naik signifikan 26,27 persen," kata Suwandi.
Menurut Suwandi, untuk jenis buah yang banyak diekspor antara lain nanas, pisang dan manggis. Sementara itu, untuk tanaman hias juga naik 7,03 persen. Nilai ekspor hortikultura sepanjang Januari-November 2018 mencapai Rp5,69 triliun.
Menurut Suwandi, terkait ekspor sayuran segar, pihaknya akan terus mendorong perbaikan teknologi budi daya yang lebih ramah lingkungan agar menghasilkan produk yang layak konsumsi dan mendukung peningkatan gizi masyarakat. "Potensi produksi sayuran kita mengisi pasar ekspor masih terbuka luas. Kita tinggal tingkatkan lagi kualitas produksi dan penanganan pasca panennya, mengingat tuntutan konsumen makin menghendaki sayuran yang fresh dan menyehatkan," ucapnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2SxD23h
No comments:
Post a Comment