JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak terkoreksi. Adapun IHSG akan bergerak di rentang pergerakan 6.183-6.250.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak membentuk pola candlestick bullish counter attack setelah dibuka lebih rendah dan mampu ditutup lebih tinggi hingga mampu break out level resistance. Indikator Stochastic berada pada area overbought dengan momentum RSI yang menjenuh memberatkan pergerakan penguatan lanjutan IHSG pada perdagangan selanjutnya.
"Diperkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi cenderung menekan dengan rentan pergerakan 6.183-6.250," ujarnya dalam riset tertulisnya, Jumat (4/1/2019).
IHSG sebelumnya ditutup menguat 0,64 persen atau 39,83 poin ke level 6.221 dengan sektor properti dan konsumer menjadi penopang pergerakan. Investor asing tercatat net buy Rp188,36 miliar rupiah seiring penguatan nilai tukar rupiah yang terapresiasi 0,28 persen ke level Rp14.417 per dolar AS.
"Saham-saham UNVR dan HMSP masih menjadi primadona investor di awal tahun meskipun secara PER cukup tinggi dibandingkan perusahaan sejenis," kata dia.
Mayoritas indeks saham di Asia ditutup melemah. Indeks Hangseng (-0,26 persen) dan Shanghai (-0,16 persen) serta KOSPI (-0,81 persen) melemah.
Hal tersebut seiring gejolak pada mata uang karena Yen melonjak ke level tertinggi di saat bank masih libur tahun baru di Jepang. Kemudian, sentimen mengenai perlambatan ekonomi di China masih menjadi beban investor.
Indeks saham Eropa membuka perdagangan mengikuti bursa Asia dengan pelemahan. Indeks Eurostoxx (-1,29 persen), FTSE (-0,62 persen), DAX (-1,55 persen), dan CAC (-1,66 persen) melemah cukup signifikan.
Pelemahan dikarenakan saham-saham teknologi memimpin pelemahan. Salah satu perusahaan teknologi terbesar dunia Apple Inc mengalami penurunan prospek penjualannya untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade sehingga menambah kekhawatiran pertumbuhan global.
Menurut dia, sentimen di akhir pekan investor akan mencermati data tingkat inflasi di Eropa, tingkat pengangguran dan penghasilan serta stok persediaan minyak mingguan di AS.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya TBLA, LSIP, WTON, INTP, BJBR, JSMR, ASII, WSKT, BSDE, ASRI, dan UNTR.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2QnjGfx
No comments:
Post a Comment