Pages

Sunday, November 4, 2018

Hari Ini AS Berlakukan Sanksi untuk Iran, Begini Dampaknya bagi Dunia

WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) mulai memberlakukan sanksi terhadap Iran, Senin (5/11/2018). Sanksi yang berefek langsung pada sektor perminyakan dan keuangan Iran itu merupakan imbas dari keluarnya AS dalam kesepakatan nuklir multilateral tahun 2015.

Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan ini pada Mei lalu. Trump menganggap kesepakatan nuklir 2015 cacat. Di antara alasannya, usia berlakunya selama 10 hingga 15 tahun. Selain itu Iran dicurigai mengembangkan nuklirnya untuk persenjataan.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyebut sanksi ini sebagai yang terberat yang pernah diberlakukan bagi Iran.

"Sanksi dari Amerika Serikat akan diberlakukan kembali pada tengah malam malam ini," kata Pompeo kepada CBS, dalam acara 'Face the Nation'.

Dia menegaskan, sanksi ini merupakan tekanan bagi 'rezim teror' agar mau mengubah sikapnya.

Efek dari sanksi yang berlaku efektif pada Senin dini hari ini juga akan berdampak pada negara ketiga yang menjalin kerja sama perdagangan dengan Iran, serta negara lain secara tidak langsung. 

Tentu saja imbas sanksi ini juga berdampak luas, bahkan mengancam kestabilan harga minyak dunia karena pasokan akan berkurang. Seperti diketahui Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia. 

Namun AS masih memberikan kelonggaran sementara bagi delapan negra untuk bisa mengimpor minyak dari Iran.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu lalu mengecam pemberlakuan sanksi ini. Dia mengatakan, Trump justru telah mempermalukan AS. Pasalnya, negara sekutu AS yang juga ikut meneken kerja sama nuklir dengan Iran tak mendukungnya. Prancis, Inggris, Jerman, termasuk negara yang ikut dalam kesepakatan.

Sementara itu pelaku pasar internasional menanti apa yang akan terjadi setelah diberlakukannya sanksi ini.

"Semua mata tertuju pada ekspor Iran, apakah akan ada kecurangan seputar sanksi AS, dan seberapa cepat produksi (minyak) akan jatuh," kata Riccardo Fabiani, analis untuk Aspek Energy, dikutip dari AFP.

Minyak merupakan sumber pendapatan utama Iran. Iran juga produsen terbesar ketiga OPEC yang punya kekuatan.
Sanksi ini sebenarnya sudah berdampak pada Iran meskipun belum berlaku efektif. Nilai mata uang rial anjlok lebih dari dua pertiga sejak Mei lalu.

Ekspor minyak Iran juga terjun sekitar 1 juta barel per hari, meskipun India dan China terus membelinya. Penurunan ekspor terjadi karena sebagian besar negara Eropa serta Jepang dan Korea Selatan menghentikan pasokan minyak Iran.

Pembelian minyak dari Iran bisa beralih ke Arab Saudi sebagai negara yang kapasitas produksinya di atas Iran.

Sementara itu masyarakat Iran bereaksi keras dengan sanksi ini. Beberapa jam sebelum sanksi berlaku, ribuan orang di Iran mengikuti peringatan penyanderaan di kedubes AS pada 1979. Mereka mengecam kebijakan Trump serta membakar bendera AS dan uang palsu.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Rz0yMr

No comments:

Post a Comment