PALU, iNews.id – Gempa bumi dan tsunami yang menggguncang Palu, Sulawesi Tengah turut mengubur Desa Petobo, Palu Selatan, Palu. Akibat dampak likuifikasi, ratusan rumah di desa itu tertimbun lumpur hitam. Ratusan orang diperkirakan tewas terkubur.
Dalam video amatir yang beredar sebelumnya, tampak sejumlah rumah ‘berjalan’ karena terseret lumpur hitam. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, 744 rumah di Petobo menjadi korban.
Sutopo menjelaskan, peristiwa di Petobo yakni fenomena likuifaksi (liquefaction) atau pencairan tanah (soil liquefaction). ”Fenomena ini menyebabkan tanah berubah menjadi lumpur seperti cairan dan kehilangan kekuatan. Akibatnya pondasi bangunan roboh karena dan tanahnya ambles,” kata dia di Jakarta, Senin (10/1/2018).
Menurut Ensiklopedia Britannica, likuifikasi terjadi karena getaran yang dihasilkan gempa membuat tekanan air meningkat dan membuat sifat tanah berubah dari padat (solid) menjadi cair (likuid).
BACA JUGA: 744 Rumah di Petobo Hilang Ditelan Bumi, Ratusan Orang Diperkirakan Tewas
Penulis Seed dan Idriss menjelaskan, peristiwa likuifaksi sering terjadi di daerah rawan gempa bumi besar yang tersusun oleh endapan pasir jenuh air dengan kepadatan rendah dan di daerah dengan pergerakan permukaan ko-seismik melebih nilai batas ambangnya.
Fenomena likuifaksi pernah terjadi di berbagai negara seusai gempa bumi besar mengguncang. Berikut lima di antaranya:
1.Gempa Niigata, Jepang, 1964.
Gempa berkekuatan 7,6 SR mengguncang Niigata, Jepang pada 16 Juni 1964. Pusat gempa berada di landas kontinen, lepas pantai barat laut Honshu atau, sekitar 50 km utara kota Niigata. Gempa diiikuti tsunami ini menyebabkan pencairan tanah di sebagian besar kota.
Selain bangunan yang hancur akibat likuifaksi di sisi Sungai Shinano, ada juga kerusakan yang luas di dekat Bandara Niigata. Pipa-pipa dari tangki bensin milik Showa Shell Sekiyu di antara bandara dan pelabuhan, juga rusak karena goncangan. Sedikitnya 36 orang tewas dan 3.534 bangunan hancur.
2. Gempa Alaska, AS, 1964.
Gempa megathrust berkekuatan 9,2 SR mengguncang Alaska pada Jumat (27/3/1964). Gempa memicu tsunami besar yang memporak-porandakan kawasan pesisir di Shoup Bay. Namun kerusakan terparah justru terjadi di kawasan Cracked.
Tempat ini tidak terkena guncangan, tetapi hancur karena likuifaksi. Lapisan tanah mencair menyebabkan bangunan-roboh dan ambles. Sedikitnya 139 orang tewas dalam kejadian ini.
Editor : Zen Teguh
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2NTBOkI
No comments:
Post a Comment