.jpg)
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan banyak kontraktor asing yang tidak lagi aktif. Bahkan, sekitar 30 kontraktor asing terpaksa tutup karena tidak dapat perpanjangan izin.
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan, hal ini menunjukkan kontraktor lokal berhasil menguasai industri konstruksi dalam negeri. Meskipun kontraktor asing masih dibutuhkan, namun nyatanya kontraktor lokal masih dapat memenuhi permintaan pasar.
"636 kontraktor asing kemudian 196 itu yg masih aktif sampai 2018. Ada beberapa sudah tidak aktif. Ada lagi yang masih ada tapi tidak aktif, umumnya belum ada pekerjaan," ujarnya saat rapat Asosiasi Kontraktor Indonesia di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Mayoritas 196 kontraktor asing yang masih aktif di Indonesia berasal dari Jepang, China, dan Korea. Hal ini menunjukkan bahwa orang Indonesia lebih menyukai kontraktor asal Asia ketimbang Eropa.
Ia melanjutkan, 30 kontraktor asing yang tutup tersebut dikarenakan selama setahun tidak mendapatkan proyek. Kontraktor asing ini umumnya berasal dari Eropa sehingga begitu selesai masa kontrak langsung kembali ke negara asal.
"Mereka tidak dapat pekerjaan sampai setahun maka sesuai aturannya kita tidak memperpanjang. Ini tentu kita juga masih membutuhkan kerja sama dengan mereka dalam hal tertentu," ucapnya.
Menurut dia, kontraktor asing ini sulit bersaing dengan pelaku dalam negeri karena harga yang ditawarkan saat bidding lebih mahal. Pasalnya, kontraktor asing harus membawa peralatan konstruksinya dari negara asal.
"Semua kan proses bidding lelang, pasti mereka lebih mahal. Dunia usaha itu lebih cepat lebih murah dan lebih bagus. Kalo bagus mahal kan kalah bersaing. Jadi ini bidding umum semua orang dari mana aja bisa ikut," tuturnya.
Meski demikian, ia berharap kontraktor lokal juga berperan banyak dalam pembangunan infrastruktur di luar negeri. Untuk memuluskan hal ini, membutuhkan peranan dari kedutaan besar Indonesia yang berkantor di luar negeri untuk membidik pasar potensial
"Mereka yang mengetahui kondisi-kondisi kebutuhan. Makanya Dubes kita sangat penting berupaya supaya potensi-potensi market untuk infrastruktur di luar utamanya di Afrika dan Asia ini menjadi potensi pasar besar buat kita," kata dia.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2xRxngl
No comments:
Post a Comment