
PALU, iNews.id - PT Pertamina (Persero) telah mengoperasikan 32 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dari 36 SPBU di wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah (Sulteng). Jumlah itu setara 90 persen dari total SPBU yang ada.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid mengatakan, stok BBM di Sulteng lebih dari cukup yang mana stok bensin di atas 10 hari dan solar 20 hari. Stok BBM disuplai dari tiga kapal tanker yang sudah tiba di dermaga terminal BBM Donggala, yaitu KM Karmila, Kasim, dan Talisa.
BACA JUGA:
Masyarakat Korban Gempa Sulteng Diminta Tidak Beli BBM dengan Jeriken
Kapal Tanker Kedua Pertamina Tiba di Donggala, Bawa 3 Juta Liter BBM
Mas'ud mengatakan, 15 dari 17 SPBU sudah beroperasi di Kota Palu setelah Pertamina memulihkan 5 SPBU, yaitu SPBU di Jl. M. Yamin, SPBU Jl. Kyai Hajar Dewantara, SPBU Jl. Ngurah Rai, SPBU Soekarno Hatta dan SPBU Dewi Sartika. Antrian yang mengular pun sudah mulai terurai.
“Di Palu, tinggal dua SPBU yang sedang proses pemulihan yakni SPBU Cumi-cumi dan Mamboro, karena rusak berat, dan ditargetkan Senin atau Selasa sudah pulih kembali,” kata Mas’ud melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (7/10/2018).
Sementara di Kabupaten Donggala, 3 dari 4 SPBU telah beroperasi. Di Sigi dari 2 SPBU, 1 sudah beroperasi. 13 SPBU lainnya yang beroperasi di Sulteng tersebar di Parigi Moutong (7 SPBU), Mamuju Tengah (3 SPBU), dan Mamuju Utara (3 SPBU).
Mas'ud mengatakan, perkembangan ini dilakukan setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla menginstruksikan percepatan pemulihan layanan di SPBU. Selama sepekan terakhir, Pertamina juga telah mengoperasikan 41 SPBU Portable dengan mesin engkol.
Upaya tersebut belum termasuk pelayanan BBM dengan mobile dispenser atau truk tanki yang memiliki nozzle dan penjualan BBM dalam kemasan dengan ukuran 5 liter untuk motor dan 10 liter untuk mobil.
Editor : Rahmat Fiansyah
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2NreUfq
No comments:
Post a Comment