
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah pekan depan akan bergerak di kisaran Rp14.895-14.919 per dolar Amerika Serikat (AS). Pergerakan rupiah berpeluang melemah akibat terapresiasinya dolar AS.
Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, pergerakan rupiah masih belum mampu merespons adanya sejumlah sentimen positif sehingga masih memiliki peluang melemah. Apalagi kondisi dari zona Eropa sedang kurang baik sehingga membuat laju dolar AS terlihat lebih positif dibandingkan euro.
"Diharapkan masih ada sejumlah sentimen positif dari dalam negeri untuk menahan pelemahan lebih lanjut. Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan kenaikan rupiah," ujarnya dalam hasil risetnya, Minggu (30/9/2018).
Meski pergerakan dolar AS cenderung melemah di pekan ini. namun tampaknya tidak banyak berimbas pada pergerakan rupiah yang masih melanjutkan pergerakan negatifnya. Bahkan, dengan dinaikkannya tingkat suku bunga Bank Indonesia juga belum memberikan efek positif secara signifikan.
Di sisi lain, pergerakan dolar AS menguat seiring dengan melemahnya laju euro pasca adanya sentimen negatif dari Italia. Dikabarkan Italia meningkatkan perkiraan defisit anggarannya sehingga memberikan kekhawatiran akan kondisi anggaran negara tersebut.
Tidak hanya itu, pelaku pasar melihat belum usainya perang pengenaan tarif impor dagang antara AS dan China membuat permintaan akan mata uang safe haven masih meningkat sehingga memperkuat laju dolar AS. Selain itu, penguatan dolar AS juga didukung kenaikan sejumlah data-data ekonomi AS.
Adapun nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,74 persen dari sebelumnya turun 0,11 persen. Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp14.940 atau lebih rendah dari sebelumnya di level Rp14.934. Sementara level tertinggi yang dicapai di angka Rp14.816 atau di bawah sebelumnya di angka Rp14.800.
"Laju rupiah di pekan kemarin sempat bergerak lebih rendah dari target support 14.855 dan resistance Rp14.790," tuturnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Ncv6B4
No comments:
Post a Comment