Pages

Sunday, September 30, 2018

IHSG Diprediksi Melemah di Awal Oktober

JAKARTA, iNews.id - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal Oktober diprediksi melemah.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pergerakan IHSG menguji level psikologis 6.000 setelah berhasil break out MA50 di level 5.930. Kendati demikian beberapa indikator memberikan signal overbought dengan potensi pulled upper bollinger bands.

"Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung terkoreksi di awal pekan dengan support resistance 5.907-6.000," ujarnya dalam catatannya, Senin (1/10/2018).

Pada sesi perdagangan akhir pekan lalu, IHSG ditutup naik 0,79 persen atau 47,34 poin ke level 5.976 mengikuti mayoritas ekuitas Asia yang menguat optimis diakhir pekan. Sektor pertanian dan industri dasar memimpin penguatan.

Pergerakan tersebut, menurutnya, disebabkan peningkatan produksi CPO yang dispekulasi akan naik karena faktor cuaca dan konsumsi semen yang akan membaik di akhir tahun menjadi trigger sentimen kedua sektor tersebut.

"Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp885,11 miliar seiring terapresiasinya rupiah sebesar 0,13 persen ke level Rp14 903 di akhir pekan," ucapnya.

Menutup pekan, indeks saham Asia mayoritas menguat. Indeks Nikkei (+1,36 persen), TOPIX (+0.95%), HangSeng (+0.26%) dan CSI (+1.04%) optimis. Pelemahan nilai tukar Yen menjadi faktor utama di mana Yen melemah terdalam selama tahun 2018.

"Harga minyak mengalami kenaikan mingguan terpanjang dalam empat bulan terakhir karena beberapa institusi di Wall Street melihat kembalinya harga minyak 100 dolar AS per barrel pada krisis pasokan yang akan datang di tahun depan," kata dia.

Bursa Eropa ditutup melemah akhir pekan setelah pemerintah menetapkan defisit anggaran yang lebih luas dari perkiraan dan kekhawatiran politik di zona Eropa. Indeks Eurostoxx (-1.47%), FTSE (-0.47%) dan DAX (-1.52%) melemah.

Hal ini disebabkan oleh data tingkat inflasi inti negara bagian dan zona Eropa dirilis lebih lambat 1,9 persen menjadi salah satu faktor aksi jual investor di akhir pekan. Sentimen selanjutnya di awal bulan investor akan terfokus pada data indeks kinerja manufaktur diberbagai belahan dunia.

Berikut saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya ASRI, BBCA, BBRI, JPFA, LSIP, TRAM, dan AALI.

Editor : Rahmat Fiansyah

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OmLQtZ

No comments:

Post a Comment