
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki beberapa strategi untuk meningkatkan daya beli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di sektor hunian. Pasalnya, harga rumah bersubsidi terus mengalami kenaikan tiap tahunnya.
Direktur Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Arvi Argyantoro mengatakan, dalam menerapkan skema rumah bersubsidi ini tidak hanya harga yang dijadikan pertimbangan, melainkan disesuaikan dengan daya beli masyarakat.
"Makanya kita bilang bahwa harga nanti itu tidak jadi satu harga melainkan jadi beberapa harga," ujarnya di Jakarta Convention Center, Sabtu (22/9/2018).
Untuk itu, pemerintah akan mengubah aturan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dalam aturan ini nantinya akan ada tiga tipe rumah subsidi yaitu kelas bawah, menengah, dan atas. Setiap kelas akan mendapatkan besaran subsidi yang berbeda.
Pemerintah akan merilis aturan ini pada November mendatang. Saat ini harga rumah subsidi ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Koordinator PMK dan Permen PUPR yang berakhir 2018. Harga rumah subsidi yang akan dirilis nantinya berlaku untuk 2019-2024.
Selain itu, MBR juga dimudahkan dalam pembelian rumah dengan beberapa tipe rumah yaitu rumah inti, rumah inti tumbuh, rumah sederhana, dan rumah sejahtera. Dengan demikian, untuk pembelian pertama bisa mengambil rumah inti kemudian setelah memiliki dana bisa mengembangkan rumah lainnya.
"Misal 3x3 dulu, tahun berikutnya bisa 3x6. Jadi harganya ada rumah inti dan rumah tumbuh jadi tidak melulu harga tinggi karena kita juga lihat mengaitkan dengan daya kemampuan," ucapnya.
Hal ini dilakukan mengingat pendapatan masyarakat sekalipun MBR pasti akan meningkat setiap tahunnya. Dengan demikian, MBR bisa membeli sesuai dengan kesejahteraan dan daya belinya saat itu.
"Dengan step itu tadi kalau misal mereka belum mampu awalnya, kan masyarakat MBR pun tidak akan stagnan penghasilannya 2-3 tahun pasti meningkat. Nah tahun pertama dengan dana sekian mereka beli rumah inti dulu, kemudain beberapa tahun setelahnya naik," ucapnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2OEhPCJ
No comments:
Post a Comment