Pages

Sunday, June 30, 2019

OPEC Perpanjang Pemangkasan Produksi, Harga Minyak Naik 1 Dolar AS per Barel

SINGAPURA, iNews.id - Harga minyak naik lebih dari 1 dolar Amerika Serikat (AS) per barel setelah Arab Saudi, Rusia dan Irak mendukung perpanjangan pemotongan produksi untuk enam hingga sembilan bulan menjelang pertemuan organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) pekan ini.

Mengutip Reuters, Senin (1/7/2019), harga minyak mentah Brent untuk pengiriman September naik 1,12 dolar AS atau 1,7 persen menjadi 65,86 dolar AS per barel.

Sementara itu, minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Agustus naik 1,10 dolar AS atau 1,9 persen menjadi 59,57 dolar AS per barel.

OPEC dan negara produsen minyak terbesar lain tampaknya akan memperpanjang pengurangan produksi minyak hingga akhir 2019. Pasalnya, sejumlah anggota OPEC telah mendukung kebijakan itu karena akan mengerek harga minyak mentah.

OPEC, Rusia dan produsen minyak lainnya, atau aliansi yang dikenal sebagai OPEC+, bertemu pada 1-2 Juli untuk membahas pengurangan produksi minyak. Grup ini telah mengurangi produksi minyak sejak 2017 untuk mencegah penurunan harga minyak di tengah melemahnya ekonomi global dan melonjaknya produksi AS.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah setuju dengan Arab Saudi untuk memperpanjang pengurangan produksi 1,2 juta barel per hari (bph) selama enam hingga sembilan bulan.

Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan, kesepakatan itu kemungkinan besar akan diperpanjang sembilan bulan dan tidak ada pengurangan yang lebih dalam diperlukan.

"Meskipun ini perlu diratifikasi oleh anggota yang tersisa dari kelompok OPEC+, ini tampaknya menjadi keyakinan bersama," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

Harga minyak telah berada di bawah tekanan baru dalam beberapa bulan terakhir, mulai dari meningkatnya pasokan AS dan ekonomi global yang melambat.

Produksi minyak mentah AS pada bulan April naik ke rekor bulanan baru 12,16 juta barel per hari, Badan Informasi Energi AS mengatakan dalam laporan bulanan pada Jumat.

Pasar keuangan didukung oleh pencairan hubungan AS-China setelah para pemimpin dua ekonomi terbesar dunia sepakat untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan. Namun, para analis tetap skeptis bahwa kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan dalam waktu dekat ini.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2FHwH0Y

No comments:

Post a Comment