
N'DJAMENA, iNews.id - Aksi kekerasan etnis terbaru terjadi di Chad timur. Sedikitnya 23 orang tewas, sehingga jumlah kematian sejak Kamis lalu mencapai lebih dari 35 orang.
Pertempuran meletus pada Minggu (19/5) di tiga desa di Provinsi Sila dan berlanjut pada Senin (20/5).
Gubernur sementara Sila, Oumar Sanda Makache III, mengatakan 23 orang tewas di Sila, setelah desa-desa dibakar pada Minggu dan Senin. Namun dia mengatakan pasukan keamanan sudah dikerahkan ke wilayah itu.
"Situasi sekarang sudah di bawah kendali," kata dia, seperti dilaporkan AFP, Selasa (21/5/2019).
Sebanyak 12 orang tewas pada Kamis di Provinsi Ouaddai, ketika sebuah desa diserang oleh orang-orang bersenjata.
"Kami menangkap 30 orang," kata jaksa penuntut umum provinsi, Hassan Djamouss Hachimi.
Chad timur bergulat dengan kekerasan antara petani asli Ouaddian dan penggembala Arab. Ini menjadi utamayang diangkat selama kunjungan Presiden Idriss Deby ke wilayah tersebut pada Februari.
Idriss mengakui masalah itu serius dan memperingatkan agar sistem peradilan diterapkan bagi tiap kelompok.
Konflik serupa antara penggembala dan petani juga terjadi di negara-negara Afrika lainnya, terutama Nigeria.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2JUUTj5
No comments:
Post a Comment