Pages

Saturday, May 11, 2019

Ekonomi RI Butuh Stimulus, Pengamat: Sebaiknya BI Turunkan Suku Bunga

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) akan melaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 15-16 Mei mendatang. Melalui RDG ini, BI akan memutuskan kebijakan suku bunga acuannya yang saat ini di level 6 persen.

Pengamat dari Universitas Indonesia Fithra Faisal mengatakan, sikap BI yang beberapa tahun terakhir cenderung konservatif membuat BI akan mempertahankan suku bunga acuannya, meskipun ruang penurunan suku bunga masih terbuka lebar.

"Jadi sepertinya akan tetap," ujarnya saat dihubungi iNews.id, Minggu (12/5/2019).

Kendati demikian, sebaiknya BI justru menurunkan suku bunga acuannya untuk menstimulus perekonomian. Meskipun sedikit berisiko akan adanya aliran modal asing yang keluar, mengingat bank sentral Amerika Serikat (AS) belum menurunkan suku bunga acuannya.

"Yang terbaik menurut saya adalah BI menurunkan suku bunga karena perekonomian butuh stimulus. Saya rasa itu pilihan yang harus diambil," kata dia.

Dia melanjutkan, dana asing yang keluar setelah BI menurunkan suku bunga hanya berasal dari investasi portofolio seperti saham dan obligasi. "Investor portofolio daya dukung terhadap perekonomian cukup lemah," ucapnya.

Investasi jenis ini memang bergantung pada suku bunga sehingga BI perlu membuat agar suku bunganya lebih menarik dibandingkan negara lain terutama AS. Pasalnya, investor mencari imbal hasil (return) yang lebih tinggi di antara negara lainnya.

Dengan demikian menurutnya, Indonesia lebih membutuhkan investasi foreign direct investment (FDI) yang bersifat jangka panjang karena lebih berdampak ke perekonomian. Pasalnya, investasi jenis ini tidak terpengaruh pada sentimen negatif yang sewaktu-waktu bisa muncul.

"Investor jangka panjang, FDI. Kita lebih butuh itu ketimbang investor portofolio," ujar dia.

Investor FDI justru melihat kondisi fundamental suatu negara sebelum mengucurkan dana ke perusahaan dari negara tersebut. Oleh karenanya, fundamental perekonomian Indonesia harus kuat agar bisa menarik investasi jenis ini.

"Investor tipe FDI justru butuh leverage dari perekonomian domestik, bukan semata-mata suku bunga. Yang dilihat lebih ke fundamental, salah satunya adalah current account deficit," tuturnya.

Suku bunga acuan BI berada di level enam persen sejak November 2018 dan masih terus dipertahankan hingga saat ini. Pasalnya, BI melihat The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2E4YHuq

No comments:

Post a Comment