Pages

Saturday, May 11, 2019

Lanjutkan Negosiasi Dagang, China Minta AS Hapus Tambahan Tarif Impor

BEIJING, iNews.id - Wakil Perdana Menteri dan kepala perunding perdagangan China Liu He mengatakan, Amerika Serikat (AS) harus menghapus semua tarif tambahan sebelum kesepakatan perdagangan dapat dicapai. Hal ini menyikapi keputusan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif bea masuk impor terhadap barang-barang China.

Mengutip CNN Money, Minggu (12/5/2019), Trump secara resmi menginstruksikan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer untuk memulai proses penerapan tarif impor untuk sisa barang-barang China sehingga menjadi 300 miliar dolar AS. Liu mengatakan AS harus menetapkan target pembelian barang-barang China sesuai dengan permintaan riil dan teks dari kesepakatan yang seimbang untuk memastikan keadilan bagi kedua negara.

Dia menambahkan kedua pihak akan bertemu lagi di Beijing untuk melanjutkan negosiasi dan pihaknya optimistis tentang hasil di masa depan. AS meningkatkan sengketa perdagangan dengan China pada Jumat dengan menaikkan tarif dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap barang senilai sekitar 200 miliar AS. Sikap keras Trump muncul ketika kedua negara tidak mencapai kesepakatan yang berarti dari batas negosiasi akhir April.

Trump mengatakan di Twitter pada pekan ini bahwa Beijing melanggar kesepakatan setelah berbulan-bulan menjalankan negosiasi. Dia juga melihat Beijing terkesan tak ingin buru-buru menyelesaikan sengketa perdagangan.

Otoritas China dalam sebuah pernyataan menyesalkan harus membalas tindakan yang telah dijalankan pemerintahan AS. Namun, Beijing lebih memilih menunda pembalasan dan tidak segera menyiapkan kebijakan serupa dengan AS.

Meningkatnya perselisihan perdagangan yang lama menyebabkan volatilitas di pasar saham AS. Indeks Dow mencatat pekan terburuk sejak Maret. Untuk S&P 500 dan Nasdaq, ini adalah yang terburuk sejak Desember. Saham global juga terbanting.

Li mengatakan kepada media China pada hari Jumat bahwa kerja sama adalah pilihan yang tepat karena AS dan China memiliki kepentingan bersama. Seorang juru bicara Departemen Keuangan mengatakan kepada CNN AS-China bisa mencapai kesepakatan di masa depan. "Kita bisa sepakat untuk melakukan pembicaraan di masa depan tanpa ada sesuatu yang dikonfirmasi," ujarnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2VWkbnr

No comments:

Post a Comment