Pages

Sunday, April 7, 2019

Anwar Ibrahim Sebut Ada Orang dalam Kerajaan Ingin Gulingkan Mahathir

KUALA LUMPUR, iNews.id - Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim mengungkap alasan terperinci di balik keputusan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang menarik Malaysia keluar dari ratifikasi perjanjian Statuta Roma. Artinya, Malaysia mencabut keanggotaannya dari anggota Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Keputusan ini diambil Mahathir setelah ada pihak yang memperkarakan pemerintah karena meneken Statuta Roma tanpa lebih dulu meminta pertimbangan dari para sultan penguasa negara bagian atau Conference of Rulers.

Baca Juga: Malaysia Akan Keluar dari Anggota Pengadilan Kriminal Internasional

Pemerintah, melalui menteri luar negeri, meneken ratifikasi itu pada 4 Maret 2019, namun sebelumnya sudah memberitahu Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Sultan Ahmad Shah.

Mahathir merasa ada pihak yang ingin menggulingkannya sebagai perdana menteri dengan mengadu dombanya dengan Conference of Rulers.

Menurut Anwar, pihak yang disebut Mahathir itu bukan dari partai koalisi Pakatan Harapan, melainkan orang dalam kerajaan.

Mahathir, kata Anwar, mengatakan dengan sangat spesifik bahwa orang yang ingin menggulingkannya itu bukan dari koalisi.

“Media agak nakal untuk membuat interpretasi semacam itu. Pernyataan itu sangat spesifik, Perdana Menteri merujuk pada upaya khusus oleh pribadi tertentu dalam keluarga kerajaan dan tidak mengacu kepada anggota partai," kata Anwar, yang pada Jumat lalu bertemu langsung dengan Mahathir, seperti dikutip dari The Star, Minggu (7/4/2019).

Dia melanjutkan, pernyataan Mahathir harus disikapi dengan hati-hati dan tidak diinterpretasikan secara berlebihan.

"Jelas bagi saya karena ketika kami berdiskusi, dia merincikannya," kata Anwar.

Pada Jumat, Mahathir mengaku bahwa pemerintah dipaksa menarik diri dari ratifikasi perjanjian Statuta Roma, dipicu oleh pihak tertentu yang memiliki kepentingan politik. Dia menyinggung ada seseorang di kerajaan yang memprotes soal keputusan pemerintah meratifikasi perjanjian itu.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2WWPwn7

No comments:

Post a Comment