
JAKARTA, iNews.id – Ketua Tim Ad Hoc Integritas PSSI Ahmad Riyadh mengungkapkan alasan memasukkan nama anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Brigjen Pol Hilman Sik. S.H., M.H. sebagai salah satu anggotanya. Menurutnya, kebijakan tersebut dilakukannya untuk mempermudah koordinasi dengan kepolisian.
Tim Ad Hoc Integritas dibentuk PSSI guna memberantas serta mencegah pengaturan skor yang tengah marak di sepak bola Tanah Air. Sebanyak lima anggota sudah terpilih untuk menopang badan tersebut.
Selain Ahmad dan Hilman, terdapat pula nama Direktur Persita Tangerang, Azwan Karim (Wakil Ketua), Prof. Abdul Rachmad Budiono, S.H., M.H., (Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang) dan Daru Tri Sadono (Kejaksaan Agung).
Tim tersebut akan berjalan beriringan dengan badan yang dibentuk Polri untuk menangani pengaturan skor, yaitu Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola. Namun Ahmad dkk, tidak bisa mengambil tindakan hukum seperti Satgas.
Mereka hanya bertugas melakukan analisis dan melaporkannya ke PSSI. Untuk itu, banyak pihak mempertanyakan kebijakan Ahmad memilih anggota kepolisian sebagai anggotanya. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Timur itu memiliki alasan kuat terkait keputusannya.
“Saya memilih anggota polisi (Hilman) agar koordinasi dengan pihak kepolisian lebih enak. Dia juga latar belakangnya reserse, jadi paham betul bagian mana yang masuk unsur pidana dan bukan. Jika tidak ada unsur pidana, maka itu masuk ranah PSSI,” ujar Amad pada konferensi pers di FX, Senayan, Jumat (1/2/2019).
Editor : Haryo Jati Waseso
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2UxNzw2
No comments:
Post a Comment