BPH Migas Pastikan Kuota BBM Premium Tahun Ini Tak Berubah

JAKARTA, iNews.id - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) tidak mengubah jumlah kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium tahun ini. Dengan demikian, kuota tetap 11,8 juta kiloliter (kl) seperti tahun lalu.

Anggota Komite BPH Migas Ibnu Fajar mengatakan, penetapan ini dikarenakan realisasi Premium tahun kemarin hanya 88 persen dari kuota yang ditetapkan. Adapun jumlah kuota ini sudah resmi ditetapkan.

"Kita sudah sidangkan di akhir tahun tapi mungkin acara penugasannya belum. Sudah sesuai UU (Undang-Undang) 22 sudah ditetapkan buat Pertamina dan AKR khusus JBT, kalau JBKP hanya Pertamina," ujarnya di kantor, Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Dia juga menyoroti kuota tahun lalu yang tidak terealisasi meski pemerintah telah menetapkan Premium menjadi bentuk penugasan di wilayah Jawa Madura dan Bali (Jamali). "Kita menetapkan Jamali sebagai wilayah penugasan kan sekitar pertengahan tahun. Jadi realisasi itu kan harusnya satu tahun penuh. Makanya kita antisipasi safety factor sekitar 5 persen," ucapnya.

Pemerintah memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) Premium dan Solar bersubsidi hingga tarif listrik tidak akan dinaikkan dalam waktu dekat. Pasalnya, jika ada penyesuaian dikhawatirkan bisa memukul daya beli masyarakat dan berimbas ke ekonomi nasional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan sebelumnya mengakui, meski harga minyak mentah dunia kini melonjak, pemerintah untuk sementara waktu mempertahankan banderol Premium dan Solar bersubsidi. Namun, pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan harga tersebut tidak mengalami perubahan.

"Jadi BBM juga sampai sekarang untuk premium dan solar tidak ada pertimbangan kenaikan harga," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/1/2018).

Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, harga Premium dan Solar bersubsidi masing-masing tetap berada di Rp6.450 per liter dan Rp5.150 per liter. "Untuk premium dan solar pemerintah sudah menetapkan tidak naik," tuturnya.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Tz0Nbj