
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah di pasar spot pada akhir perdagangan, Jumat (21/12/2018) tertekan makin dalam menghadapi dolar Amerika Serikat (AS). Setelah sempat bergerak dua arah pada perdagangan pagi, mata uang Garuda selanjutnya terus melemah.
Data Bloomberg menunjukkan, rupiah terdepresiasi 80 poin atau 0,55 persen menjadi Rp14.552 per dolar AS dari sesi terakhir kemarin Rp14.472 per dolar AS. Laju pergerakan harian rupiah tercatat Rp14.464-14.552 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp14.502 per dolar AS.
Yahoo Finance mencatat, rupiah melemah 83 poin atau 0,57 persen menjadi Rp14.548 per dolar AS dari posisi terakhir kemarin Rp14.465 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan di Rp14.495 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp14.449-14.555 per dolar AS.
Sebagai informasi, kurs dolar AS terus turun pada akhir perdagangan Kamis (20/12/2018) waktu setempat karena kenaikan suku bunga Federal Reserve AS dan jalur pengetatan moneter yang lebih lambat pada 2019 menambahkan pelemahan terhadap greenback di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Mengutip Xinhua, Jumat (21/12/2018), sentimen investor tetap rendah karena para analis percaya bahwa The Fed bergerak lebih hati-hati tentang prospek ekonomi global.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,1469 dolar AS dari 1,1371 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2670 dolar AS dari 1,2622 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7118 dolar AS dari 0,7114 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,11 yen Jepang, lebih rendah dari 112,35 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9869 franc Swiss dari 0,9942 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3496 dolar Kanada dari 1,3494 dolar Kanada.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2T6gcQl
No comments:
Post a Comment