JAKARTA, iNews.id - Tahun 2018 telah terlewati. Berbagai peristiwa turut memengaruhi kondisi ekonomi, mulai dari normalisasi kebijakan Amerika Serikat (AS), perang dagang, hingga kodisi makroekonomi dalam negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, meski bukan tahun yang mudah, namun Indonesia tidak pernah menyerah dengan keadaan tersebut. Buktinya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 berhasil mencatat capaian yang baik.
"Tahun 2018 baru saja kita lalui. Alhamdulillah, tugas pengelolaan APBN dan Keuangan Negara telah kita tunaikan dengan baik," ujarnya dalam akun Facebook pribadinya, Sabtu (1/1/2019).
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu mencatat hingga akhir 2018, realisasi penerimaan negara mencapai 100 persen dari target di APBN 2018 sebesar Rp1.894,7 triliun. Bahkan pada 31 Desember 2018 pukul 07.00 WIB sudah mencapai 100,1 persen.
"Penerimaan negara baik pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak tumbuh tinggi dan sehat," kata dia.
Kemenkeu juga mencatat bahwa sampai penghujung 2018, angka belanja negara sudah mencapai 97 persen, dari target awal Rp2.270 triliun. Selain itu, defisit APBN 2018 tercatat 1,72 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau lebih rendah dari UU APBN 2018 sebesar 2,19 persen
"Ini adalah defisit terkecil sejak 2012," ucapnya.
Mulanya diperkirakan defisit keseimbangan primer tahun ini di bawah 2 persen. Namun, ternyata mampu mencetak surplus. Hal ini artinya pemerintah tidak perlu berutang untuk menutupi utang jatuh tempo.
"Keseimbangan primer adalah sebesar Rp4,1 triliun, ini surplus keseimbangan primer sejak 2011. Prestasi..!!," tuturnya.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2F2C0ZW
No comments:
Post a Comment