
WASHINGTON, iNews.id - Hubungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan mitranya dari Amerika Serikat (AS) Donald Trump semakin dekat. Padahal, kedua pemimpin sempat bersitegang beberapa bulan lalu terkait penahanan pendeta Andrew Brunson.
Baca Juga: Akhirnya Pendeta Brunson Dibebaskan Turki, Kini Terbang Kembali ke AS
Membaiknya hubungan ditandai dengan pembebasan Brunson pada Oktober lalu setelah ditahan selama 2 tahun di Turki. Selain itu, AS kini mengandalkan Turki untuk melanjutkan operasi penumpasan ISIS setelah Trump mengumumkan penarikan seluruh pasukannya dari Suriah.
Baca Juga: Klaim ISIS Kalah, Trump Tarik Tentara AS dari Suriah
Di sisi lain, penarikan pasukan AS menguntungkan bagi Turki karena lebih leluasa memerangi militan YPG Kurdi. Kelompok ini dilatih oleh militer AS untuk membantu memerangi ISIS. Namun di sisi lain Kurdi merupakan gerakan teroris bagi Turki.
YPG dipandang sebagai bagian dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), partai terlarang yang melancarkan pemberontakan terhadap Turki sejak 1984.
Undangan ditujukan kepada Trump untuk datang ke Turki disampaikan Gedung Putih pada Senin (24/12/2018) malam.
"Presiden Erdogan mengundang Presiden Trump untuk berkunjung ke Turki pada 2019. Sementara ini belum ada rencana kepastian, tapi Presiden (Trump) terbuka untuk bertemu di masa mendatang," bunyi pernyataan Gedung Putih, dikutip dari AFP, Selasa (25/12/2018).
Sementara itu juru bicara Erdogan, Ibrahim Kalin, mengatakan, delegasi militer AS akan tiba pekan ini untuk berkoordinasi soal penarikan 2.000 pasukan dari Suriah.
Di sisi lain, delegasi kementerian luar negeri Turki akan terbang ke Washington pada awal Januari untuk membahas soal penarikan ini.
Pada Minggu (23/12/2018), Trump berbincang dengan Erdogan melalui telepon. Pada kesempatan itu Trump memercayakan penangangan sisa-sisa kelompok ISIS di Suriah kepada Turki.
Baca Juga: Tarik Pasukan AS dari Suriah, Trump Percayakan ISIS ke Erdogan
Menurut dia, Erdogan sudah memberikan jaminan akan menumpas sisa kekuatan ISIS yang ada.
"Presiden Turki @RT_Erdogan memberi tahu saya bahwa dia akan menghancurkan apa yang tersisa dari ISIS di Suriah. (Erdogan) merupakan orang yang mampu melakukannya," kata Trump, dalam cuitannya.
Sementara itu, dalam cuitannya Erdogan mengatakan kedua pemimpin sepakat untuk "meningkatkan koordinasi" pada sejumlah masalah, termasuk hubungan perdagangan dan perkembangan di Suriah.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2EIQk93
No comments:
Post a Comment