
BUENOS AIRES, iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Putra Mahkota Pangeran Muhammed bin Salman (MBS) di KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11/2018).
Tentu saja kesempatan itu digunakan Macron untuk berbincang soal kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. MBS menjadi sorotan dalam kasus ini karena dituduh memberi perintah kepada intelijen untuk membunuh Khashoggi di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.
Apalagi, pembunuhan Khashoggi dilakukan secara sadis dan setelah itu mayatnya dimutilasi. Hingga kini keberadaannya masih misterius. Tuduhan itu berkali-kali dibantah Saudi, bahwa MBS tak mengetahui adanya operasi pembunuhan oleh intelijen.
"Anda tak pernah mendengarkan saya," kata Macron kepada MBS, dalam rekaman video singkat yang di-posting di akun Twitter surat kabar Saudi Gazette.
"Tentu saja, saya akan mendengarkan," tutur MBS, menjawab.
Macron mengatakan kepada MBS bahwa penyelidikan kasus ini harus melibatkan tim ahli internasional yang independen.
Sementara itu, berdasarkan pernyataan pejabat Istana Elysee, Macron juga menyinggung soal perang Yaman. Dia menilai, konflik di Yaman yang sudah memakan ratusan ribu korban jiwa harus diselesaikan melalui solusi politik.
Pesan PM Inggris untuk MBS
Di kesempatan berbeda, Perdana Menteri Inggris Theresa May meminta pemerintah Saudi untuk bekerja sama dengan Turki mengungkap kasus pembunuhan Khashoggi.
Dalam pertemuannya dengan MBS kemarin, May menegaskan, orang-orang yang bertanggung jawab dalam kasus ini harus dipastikan mendapat ganjaran.
"Perdana menteri menekankan pentingnya untuk memastikan mereka yang terlibat atas pembunuhan Jamal Khashoggi yang mengerikan ini bertanggung jawab dan bahwa Arab Saudi mengambil tindakan yang bisa membangun keyakinan bahwa insiden menyedihkan seperti itu tidak akan terulang lagi," bunyi pernyataan kantor perdana menteri yang mengutip pernyataan May.
Lebih lanjut May meminta Arab Saudi mengakhiri perang Yaman serta memberikan bantuan kepada jutaan warga yang menderita dalam perang sejak 2014 itu.
"Membawa bantuan kepada jutaan orang yang terancam kelaparan," kata May.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2RnAl3P
No comments:
Post a Comment