
JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) pekan depan akan merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2018. Pada periode ini terdapat berbagai sentimen yang berpengaruh pada harga komoditas dalam negeri karena penguatan rupiah dan anjloknya harga minyak mentah dunia.
Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Pieter Abdullah Redjalam mengatakan, pada periode ini diperkirakan terjadi inflasi 0,20-2,25 persen secara bulanan. Dengan demikian, tingkat inflasi ini stabil jika dibandingkan November 2017 yang sebesar 0,20 persen atau lebih rendah dari Oktober 2018 yang sebesar 0,28 persen.
"November diperkirakan sekitar 0,20-0,25 persen month to month (mtm/secara bulanan). Inflasi yoy (year on year) dikisaran 3,15-3,21 persen," ujarnya kepada iNews.id, Sabtu (1/12/2018).
Menurut dia, faktor yang menyumbang inflasi November ialah harga makanan jadi, bahan makanan, dan transportasi. Namun, pada periode ini kenaikan harga komoditas relatif kecil karena berdasarkan tren tahun-tahun sebelumnya, pada November harga cenderung stabil kemudian merangkak naik pada Desember.
"Perkiraan kita harga bahan makanan akan sudah mulai naik. Juga transportasi," kata dia.
Meski inflasi secara bulanan lebih rendah, namun hal ini tidak berarti harga-harga komoditas mengalami penurunan. Pasalnya, pada November ini mendekati libur Natal dan Tahun Baru di mana harga-harga biasanya mengalami kenaikan.
"Inflasi November mtm lebih rendah daripada Oktober bukan berarti harganya turun. Tapi kenaikan dari Oktober ke November sedikit lebih rendah dibandingkan kenaikan September ke Oktober," ucapnya.
Dengan demikian, lanjutnya, tren inflasi yang stabil di November lebih disebabkan oleh tidak ada lonjakan permintaan (demand) sementara pasokan (supply) relatif terjaga.
Bank Indonesia (BI) sebelumnya mencatat berdasarkan survei pemantauan harga, IHK November 2018 terjadi inflasi 0,18 persen secara bulanan (mtm). Dengan demikian, sepanjang 2018 hingga sekarang inflasi sebesar 2,41 persen sedangkan secara tahunan 3,14 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, angka tersebut membuktikan harga seluruh barang baik makanan (inflasi inti) maupun komoditas yang dikendalikan pemerintah (administered prices) tetap terkendali.
"Terkait inflasi update saja berdasarkan survey pemantauan harga minggu keempat bulan november ini kita perkirakan inflasinya 0,18 persen mtom," ujarnya di Masjid BI, Jakarta, Jumat (30/11/2018).
Dia melanjutkan, tingkat inflasi periode ini disumbang oleh beberapa komoditas makanan seperti harga bawang merah, daging serta telur ayam ras, dan beras. Selain itu, harga tarif angkutan udara dan bensin juga ikut memengaruhi.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Q8lYE0
No comments:
Post a Comment