
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) dibayangi penutupan pemerintahan (shutdown) untuk kesekian kalinya di masa kepemimpinan Donald Trump. Anggota parlemen berupaya mencegah kondisi ini terjadi lagi, namun tampaknya sulit.
Kubu Republik dan Demokrat menemui kebuntuan soal pengajuan anggaran oleh Trump untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko.
Baca Juga: Pemerintahan AS Tutup, Ini Dampaknya
Trump mengusulkan anggaran 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp71,3 triliun pada 2019 untuk membangun tembok perbatasan guna menghalangi masuknya imigran ilegal.
Jika anggaran tersebut tak disetujui, maka akan ada penutupan pemerintah sebagian selama libur Natal dan Tahun Baru.
Penutupan berpotensi terjadi hingga awal Januari 2019 sampai anggota Kongres baru serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang sebagian besar diisi wajah anggota Partai Demokrat, disumpah.
Para pemimpin Kongres mengatakan mereka menentang penutupan kembali pemerintahan. Namun Demokrat sejauh ini masih satu suara menentang permintaan untuk mengucurkan 5 miliar dolar AS bagi pemerintahan Trump.
Dana yang disetujui tidak lebih dari 1,6 miliar dolar AS untuk memperkuat keamanan di perbatasan, sebagaimana tercantum dalam undang-undang bipartisan yang diteken awal bulan ini.
Penasihat senior Gedung Putih Stephen Miller mengatakan, pembangunan tembok perbatasan merupakan cara terakhir untuk menjaga keamanan.
"Waktunya bagi kita untuk menghemat miliaran dolar per tahun dan pada waktu yang sama risiko gangguan keamanan dan kontrol perbatasan jadi besar," kata Miller, seraya menegaskan, pendanaan tembok perbatasan tetap menjadi prioritas utama, dikutip dari AFP.
"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membangun tembok perbatasan untuk menghentikan krisis imigrasi ilegal ini," ujarnya lagi.
Karena kebuntuan ini, Miller yakin penutupan pemerintah tak bisa dihindari.
Namun sekalipun terjadi penutupan pemerintahan maka efeknya tidak akan luas. Hal ini karena Kongres telah menyetujui sebagian besar pendanaan pemerintah federal hingga September 2019.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2S9r8wy
No comments:
Post a Comment