JAKARTA, iNews.id – Teknologi digital telah mengubah peta industri musik di Indonesia. Internet dan teknologi digital seperti pisau bermata dua, selain memberikan dampak positif tetapi juga dapat berdampak kurang menguntungkan.
Karena itu dibutuhkan pendekatan khusus agar industri musik di Indonesia tetap berjaya. Strategi tersebut terpapar dalam seminar bertajuk Penyanyi Rekaman Di Era Digital yang digelar di Auditorium, Perpustakaan Nasional, Selasa (11/12/2018).
Seminar yang diinisiasi oleh Calon Legislatif (Caleg) Partai Perindo Dapil 3 Jawa Barat Mila Rachmawati bekerja sama dengan Persatuan Artis, Penyanyi, dan Pemusik Indonesia (PAPPRI) itu mengupas langkah-langkah industri musik memanfaatkan teknologi digital.
“Masih begitu banyak musisi yang tidak memahami atau belum tahu, karena mau tidak mau mereka harus mengikuti trend era digital seperti itu, tidak seperti dulu lagi. Jadi di sini kita Caleg dari Partai Perindo memfasilitasi seminar tentang ini,” kata Mila di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Sebagai pengurus Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), Mila juga mendorong agar ke depan musisi dan penyanyi yang bergabung ke dalam organisasi PAPPRI mendapat royalti. Dia juga ingin para musisi masuk sebagai Lembaga Serifikasi Profesi (LSP). Hal ini untuk memastikan pegiat seni musik dapat diakui negara dan bisa berkancah secara internasional.
“Saya harus mengakomodir musisi Indonesia untuk menghadapi era digital,” ujar dia.
Sejumlah musisi kondang Tanah Air turut hadir dalam seminar tersebut, antara lain Tompi, Andy Ayunir, Endah Widiastuti, Rahayu Kertawiguna, Irfan Samsons, Kadri Mohamad, Yudhis Sami Sami, Masgib, Leonardo Ringo, Andre Opa Samuel, dan Bens Leo.
Editor : Khoiril Tri Hatnanto
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2QLhpPo
No comments:
Post a Comment