SEOUL, iNews.id - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengaku berkomitmen untuk denuklirisasi. Namun dia memperingatkan akan mengubah arah, jika Amerika Serikat (AS) terus menjatuhkan sanksi.
"Korut, bagaimanapun tidak memiliki pilihan selain mengeksplorasi jalan baru untuk melindungi kedaulatan kita, jika AS salah menghitung kesabaran rakyat kita, memaksakan sesuatu pada kita dan mengejar sanksi dan tekanan tanpa menepati janji yang dibuat di depan dunia," kata Jong-un, seperti dilansir Reuters pada Selasa (1/1)
Kim diketahui bertemu dengan Presiden AS Donald Trump untuk membahas denuklirisasi pada Juni 2018, namun sejauh ini belum membuahkan hasil yang signifikan.
Pemulihan hubungan Korut-AS ini terjadi setelah gejolak pada 2017, yang ditandai dengan uji coba rudal balistik Korut yang dapat mencapai daratan AS. Keadaan semakin memburuk dengan meningkatnya ancaman serangan hingga pengihanaan antara kedua pemimpin negara itu.
"Jika AS tidak menepati janjinya di depan seluruh dunia dan tetap memaksakan sanksi terhadap republik kita, kita mungkin tidak punya pilihan lain selain mempertimbangkan kedaulatan dan kepentingan baru kita," kata Kim, dalam pidato Tahun Baru yang disiarkan di televisi negara pada Selasa pagi, seperti dilaporkan BBC.
Pernyataan Kim ditakutkan akan memicu keraguan yang terus tumbuh tentang apakah negara itu berniat untuk melepaskan program senjata nuklir yang sejak lama dianggap penting untuk keamanannya.
Wartawan BBC Laura Bicker di Seoul mengatakan, pernyataan itu berarti Korut menunggu AS untuk bertindak pada 2019 dan jika tidak, maka penghentian sementara uji coba senjata nuklir bisa berakhir.
Kim menuturkan, Korut berjanji untuk tidak membuat, menggunakan atau menyebarkan senjata nuklir dan mengambil langkah nyata untuk mengimplementasikan ini. Dia juga mengklaim siap bertemu dengan Trump lagi, kapan saja.
"Hal itu adalah apa yang diharapkan banyak orang," kata Oliver Hotham dari situs berita NK News, kepada BBC.
"Secara keseluruhan, itu merupakan sebuah pidato untuk meningkatkan kedudukannya di negaranya sendiri terkait masalah-masalah utama, sambil mengirimkan pesan perdamaian namun tegas ke AS, sambil terus merayu Seoul dengan prospek kerja sama baru."
Korut dikenai berbagai rangkaian sanksi oleh Dewan Keamanan PBB terkait dengan program senjata nuklir dan balistik. Negara itu sudah membongkar beberapa fasilitas pengujian senjata nuklir, meski AS curiga mereka masih melanjutkannya.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2R18YAr
No comments:
Post a Comment