
JAKARTA, iNews.id - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bersama 105 pelaku industri pasar modal Indonesia bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil). Hal ini untuk mengintegrasikan data kependudukan dalam pelayanan pasar modal.
Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan, kerja sama ini mempercepat pDroses pembukaan rekening efek yang sebelumnya dua pekan menjadi kurang dari 1 jam. Pemanfaatan basis data KTP elektronik juga dapat menjadi validasi kebenaran identitas calon nasabah.
"Ini salah satu upaya KSEI dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melakukan pendalaman pasar," ujarnya sebelum penandatanganan kerja sama di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Pasalnya, di tahun ini pasar modal Indonesia mengalami pergolakan akibat normalisasi kebijakan Amerika Serikat (AS). Demikian dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus naik turun mengikuti sentimen global.
"Bagaimana kita terus melakukan pendalaman pasar agar market kita lebih stabil karena banyak pengaruh global yang tidak berhubungan dengan fundamental negara kita tapi sangat memengaruhi," ucapnya.
Simplifikasi pembukaan rekening efek dapat mengatasi kendala atas Iamanya waktu pembukaan rekening efek yang umumnya dialami oleh masyarakat di daerah, terutama di luar Jawa. Belum banyak perusahaan sekuritas yang mampu membuka banyak cabang hingga ke pelosok daerah.
Pengiriman formulir dan dokumen dan daerah ke kantor pusat juga dapat menjadi kendala karena selain memakan waktu lama, kesalahan dalam pengisian formulir dan tidak Iengkapnya dokumen akan menyulitkan perusahaan sekuritas untuk kembali menghubungi calon nasabah.
"Ini adalah salah satu upaya KSEI. Bagaimana kita bergerak maju dari sebelumnya di mana selama ini pembukaan rekening cukup menyita waktu," kata dia.
Dengan demikian, para pelaku industri pasar modal Indonesia dapat terus memanfaatkan data kependudukan untuk proses percepatan pembukaan rekening investasi dan peningkatan kualitas data investor. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal Indonesia, terutama investor individu lokal, sehingga peran pasar modal terhadap perekonomian lndonesia menjadi lebih besar dari sebelumnya.
Adapun terdapat 106 pelaku Industri pasar modal Indonesia yang menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ditjen Dukcapil, yaitu 78 Perusahaan Efek, 19 Manajer Investasi, enam Agen Penjual Reksadana, dan tiga Lembaga Penunjang Pasar Modal.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2LtF024
No comments:
Post a Comment