
SINGAPURA, iNews.id - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-33 di Singapura juga diikuti negara mitra, termasuk China dan Amerika Serikat (AS). AS diwakili Wakil Presiden Mike Pence dan China oleh perdana menterinya.
Hal yang menarik adalah pernyataan Pence soal Laut China Selatan yang sampai saat ini masih disengketakan. Seperti diketahui, kawasan perairan strategis itu juga tak hanya diklaim oleh China, tapi juga beberapa negara ASEAN, yakni Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei Darussalam.
Pence mengatakan, Laut China Selatan bukan milik satu negara pun dan AS akan terus berlayar dan terbang di manapun sesuai dengan hukum internasional.
AS melakukan serangkaian operasi navigasi di Laut China Selatan. Langkah itu membuat marah China yang menganggap AS telah melanggar kedaulatan negaranya.
"Laut China Selatan bukan milik negara manapun dan bisa dipastikan, Amerika Serikat akan terus berlayar dan terbang di manapun yang dimungkinkan oleh hukum internasional dan seperti yang dituntut oleh kepentingan nasional kami," kata Pence, dikutip dari Reuters, Jumat (16/11/2018).
China, Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan sama-sama mengklaim Laut China Selatan, jalur pelayaran perdagangan yang setiap tahunnya bernilai 3 triliun dolar AS (lebih dari 43,7 biliun).
Pence pada Kamis mengatakan kepada para pemimpin ASEAN bahwa tidak ada tempat bagi kerajaan dan agresi di kawasan Indo-Pasifik. Pernyataan itu bisa dianggap mengacu pada kebangkitan China.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2zcTcaD
No comments:
Post a Comment