KABUL, iNews.id - Setidaknya 23 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan udara Amerika Serikat (AS) di selatan Afghanistan awal pekan ini.
Tim penyelidik PBB menyatakan, selain korban tewas ada tiga orang yang menderita luka.
"Temuan awal mengindikasikan sebagian besar dari korban adalah perempuan dan anak-anak," bunyi laporan misi PBB di Afghanistan, dikutip dari AFP, Jumat (30/11/2018).
Serangan itu berlangsung saat pertempuran antara pasukan khusus Afghanistan yang dibantu AS dengan militan Taliban di Provinsi Helmand, Selasa (27/11/2018).
Perwakilan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) selaku pihak yang menaungi pasukan koalisi di Afghanistan mengklaim, serangan udara itu merupakan permintaan dari pasukan keamanan darat karena kelompok militan menggunakan persenjataan berat. Namun NATO akan menyelidiki mengapa serangan udara bisa mengenai warga sipil.
Sementara itu laporan pemerintah provinsi mengungkap, korban tewas terdiri dari beberapa keluarga. Total ada 18 warga sipil yang tewas.
Warga sipil kerap menjadi korban pertempuran pasukan pemerintah dan Taliban. Laporan terbaru PBB mengungkap, 8.050 warga sipil tewas atau luka sejak Januari hingga September 2018.
Ekskalasi pertempuran meningkat sejak tahun lalu bersamaan semakin intensifnya serangan pasukan AS dan Afghanistan terhadap Taliban dan ISIS.
Editor : Anton Suhartono
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2E3Y06v
No comments:
Post a Comment