Pages

Sunday, November 11, 2018

Meski Diblokade Israel, Warga Gaza Lunasi Upah untuk TKI Rp158 Juta

JAKARTA, iNews.id - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) Ikah Subaekah asal Tangerang, Banten, beruntung. Gajinya yang sempat tertahan oleh majikan di Gaza, Palestina, akhirnya dilunasi.

Melalui aktivis kemanusiaan Indonesia di Gaza, Abdillah Onim, gaji terakhir tersebut diberikan kepada Ikah di Indonesia.

Pria yang akrab disapa Bang Onim itu mengatakan, Ikah bekerja di Gaza sejak 1999 atau saat pemerintahan Presiden Yasser Arafat. Saat itu, kondisi di Gaza masih relatif kondusif dan belum diblokade Israel.

Seiring memanasnya kondisi di Timur Tengah, Ikah terjebak di Gaza dan tak bisa keluar. Namun atas bantuan dari berbagai pihak, Ikah bisa pulang ke Indonesia pada 2014. Menurut Onim, Ikah berada di Gaza selama 15 tahun.

"Selama bekerja di Gaza itu, komunikasi dengan keluarganya di Indonesia sempat terputus karena akeses dari luar menuju Gaza sangat sulit. Pada tahun 2014, saya mendapat informasi dari masyarakat Gaza bahwa ada wanita asal Indonesia yang ingin pulang ke Indonesia tapi tertahan selama lebih dari 15 tahun," ujar Onim, seperti dikutip dari Channel YouTube-nya, Minggu (11/11/2018).

Selama 15 tahun, lanjut pria yang sudah lama tinggal di Gaza sejak 2009 itu, gaji atau honor Ikah ditahan. Namun tak disebutkan alasan pasti mengapa honor Ikah ditahan.

Selanjutnya, selama empat tahun terakhir, Onim membantu memfasilitasi untuk meminta gaji Ikah yang belum dibayarkan dan berhasil. Menurut dia, majikan bernama Munir sangat amanah dan memahami kondisi Ikah, sehingga dia membayarkan semua gajinya.

"Alhamdulillah majikan di Gaza itu orangnya sangat amanah, sangat memahami, dan agamanya sangat bagus," kata dia.

Upah Ikah yang sempat ditahan, lanjutnya, sekitar Rp140 juta jika dikonversi ke rupiah. Setiap bulan, Onim menagih langsung gaji itu ke sang majikan. Setiap bulan, gaji dibayarkan dalam jumlah yang tak sama yakni antara 500 dan 1.000 dolar AS. Gaji itu langsung dikirim ke Ikah melalui transfer rekening bank.

Namun untuk pembayaran terakhir diberikan langsung oleh Onim di Indonesia. Jika ditotal, gaji yang diberikan mencapai Rp158 juta.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo, Mesir, dan Amman, Yordania, atas bantuannya.

Sementara itu, Ikah menyampaikan terima kasih kepada majikannya dan kedutaan, melalui video.

"Terima kasih kepada bapak Munir, majikan saya, ini gaji saya yang paling akhir," ujar Ikah.

Editor : Anton Suhartono

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2qFz38D

No comments:

Post a Comment