NGERULMUD, iNews.id - Palau akan menjadi negara pertama di dunia yang melarang penggunaan tabir surya tertentu yang dapat meracuni terumbu karang. Ini menjadi langkah kecil yang diharapkan negara kepulauan Pasifik tersebut untuk membantu melindungi terumbu karangnya.
Rencana itu muncul setelah inisiatif serupa di Hawaii, yang menjadi negara bagian pertama Amerika Serikat (AS) yang melarang penjualan tabir surya yang mengandung dua bahan kimia umum pada Mei lalu.
Palau, yang terletak di timur Filipina, melarang tabir surya kimia dari kawasan Jellyfish Lake, salah satu tempat wisata paling terkenal di negara itu.
Larangan itu akan mencegah tabir surya yang mengandung berbagai bahan kimia merusak untuk diproduksi, diimpor, atau dijual di Palau.
Juru bicara Pemerintah Palau, Olkeriil Kazuo, mengatakan para pejabat berharap pembatasan itu akan menghentikan ribuan liter tabir surya yang terserap ke lautan.
"Jika situs wisata kami yang paling terkenal kedatangan empat kapal setiap jamnya, (dan wisatawan) membutuhkan setidaknya satu ons tabir surya untuk melindungi diri mereka, itu bisa menyamai satu galon setiap tiga jam," kata Kazuo.
Tabir surya sudah dilarang di Jellyfish Lake yang terkenal di Palau. (ABC News: Lenny de Vries)
"Pada suatu saat, itu akan setara dengan tiga atau lima galon tabir surya terserap laut dan tempat-tempat menyelam, snorkelling paling terkenal, keanekaragaman hayati, dan terumbu karang Palau," paparnya.
"Hal itu, bagi presiden dan pemerintahan, adalah polusi."
Larangan Palau tersebut akan berlaku mulai 1 Januari 2020 dan merupakan bagian dari Undang-Undang Pendidikan Pariwisata Bertanggung Jawab yang baru di Palau.
Toko yang menjual tabir surya terlarang akan menghadapi denda tak lebih dari 1.000 dolar AS atau sekitar Rp14 juta, dan botolnya akan disita dari wisatawan setelah masuk ke negara itu.
Undang-undang ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh Pemerintah Palau untuk melindungi lingkungannya, terutama dari wisatawan.
Direktur eksekutif Laboratorium Lingkungan Haereticus, Craig Downs, mengatakan ada semakin banyak bukti bahwa bahan bahan kimia tertentu -terutama oksibenzon dan oktinoksat, yang digunakan di banyak tabir surya- berbahaya bagi terumbu karang.
"Ada hampir puluhan karya ilmiah dalam dua tahun terakhir yang menunjukkan bagaimana bahan kimia ini beracun bagi karang, ikan, bulu babi, makroalga," kata Downs.
"Ada juga hampir puluhan jurnal yang mengamati konsentrasi bahan kimia ini di lautan, di sepanjang wilayah pesisir, di sepanjang terumbu karang tertentu. Dan tingkat yang kita lihat di lingkungan sudah pasti beracun," katanya.
Downs mengatakan, jika wisatawan yang melakukan snorkelling dan para penyelam ingin lebih sadar lingkungan, mereka bisa menutupi tubuh dan mengenakan kemeja matahari untuk mengurangi jumlah tabir surya yang harus mereka gunakan.
Editor : Nathania Riris Michico
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2D0rX66
No comments:
Post a Comment