NEW YORK, iNews.id - Harga minyak terus turun pada Jumat (3/11/2018) waktu setempat karena investor semakin khawatir atas meningkatnya pasokan global di tengah upaya Amerika Serikat (AS) yang meringankan pengenaan sanksi terhadap Iran.
Mengutip Xinhua, Sabtu (3/11/2018), kekhawatiran kelebihan pasokan dari produsen minyak utama memberi sentimen negatif ke pasar. Pasokan minyak mentah AS meningkat selama enam pekan berturut-turut, membukukan kenaikan 3,2 juta barel minggu lalu, menurut laporan mingguan terbaru dari Badan Informasi Energi AS.
Sentimen negatif terus berlanjut karena Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) meningkatkan produksinya pada Oktober menjadi 33,31 juta barel per hari (bph), tertinggi sejak 2016.
Data menunjukkan bahwa Rusia memproduksi 11,41 juta bph minyak pada Oktober, menetapkan rekor tinggi selama tiga dekade terakhir, menurut Kementerian Energi Rusia.
Pada 5 November, Washington akan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran, yang sempat dicabut sebagai bagian dari perjanjian nuklir 2015, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Jumat.
AS akan memberikan keringanan sementara untuk delapan yurisdiksi dari sanksi atas impor energi Iran minggu depan, menurut Pompeo. Analis percaya bahwa langkah tersebut meningkatkan ketidakpastian untuk pasar minyak global.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember turun 0,55 dolar AS untuk menetap di 63,14 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember kehilangan 0,08 dolar menjadi 72,83 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.
Editor : Ranto Rajagukguk
from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2AIFpd4
No comments:
Post a Comment