Pages

Friday, November 16, 2018

Harga Minyak Naik TIpis, Brent Tembus 66,76 Dolar AS per Barel

NEW YORK, iNews.id - Minyak berakhir naik tipis setelah perdagangan volatil pada Jumat (16/11/2018) waktu setempat didukung oleh harapan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan setuju untuk memangkas produksi bulan depan, tetapi harga jatuh untuk pekan keenam berturut-turut di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan global.

Raksasa OPEC Arab Saudi ingin produsen-produsen utama memangkas produksi sekitar 1,4 juta barel per hari, sekitar 1,5 persen dari pasokan global, untuk mendukung pasar, sumber mengatakan kepada Reuters pekan ini. Tetapi produsen lain, termasuk Rusia, enggan menyetujui pemangkasan pasokan tersebut.

Minyak mentah Brent berjangka ditutup naik 14 sen AS atau 0,2 persen, menjadi 66,76 dolar AS per barel. Patokan global ini jatuh 4,6 persen dalam seminggu, penurunan mingguan keenam berturut-turut.

Minyak mentah AS berjangka West Texas Intermediate (WTI) menetap tidak berubah pada 56,46 dolar AS per barel setelah diperdagangkan antara 55,89 dolar AS hingga 57,96 dolar AS.

Kontrak WTI, yang mengalami kerugian satu hari paling tajam dalam lebih dari tiga tahun pada Selasa (13/11/2018), jatuh 5,6 persen dalam seminggu, juga penurunan mingguan keenam berturut-turut.

Setelah penurunan tajam pada Selasa (13/11/2018), pasar mengalami koreksi ringan, dan sekarang stabil, kata Tariq Zahir, anggota pengelola di Tyche Capital Advisors di New York. "Sebuah reli bantuan ada di kartu," kata Bob Yawger, direktur berjangka energi di Mizuho di New York. OPEC kemungkinan akan didorong untuk bertindak karena produksi AS terus meningkat, katanya.

Namun, kenaikan hari ini kemungkinan menjadi terbatas karena pedagang berhati-hati memasuki akhir pekan, katanya. "Butuh jiwa yang berani untuk pulang sangat lama akhir pekan ini, mengingat penurunan yang kami alami dalam delapan minggu terakhir." Para menteri OPEC akan bertemu pada 6 Desember di Wina untuk memutuskan kebijakan produksi bagi enam bulan ke depan di tengah peningkatan surplus di pasar dunia.

Produksi minyak mentah AS mencapai rekor lain pekan lalu, pada 11,7 juta barel per hari, data pemerintah menunjukkan. Rekor produksi berkontribusi pada peningkatan mingguan terbesar dalam stok minyak mentah AS dalam hampir dua tahun.

Para pengebor AS menambahkan dua rig minyak minggu ini, sehingga jumlah rig menjadi 888 rig, masih merupakan level tertinggi sejak Maret 2015, perusahaan jasa energi General Baker Co Baker Hughes mengatakan dalam laporannya. Jumlah rig dilihat sebagai indikator pertumbuhan produksi di masa depan.

AS memberlakukan sanksi terhadap ekspor minyak Iran bulan ini dan ekspor minyak mentah Iran telah turun tajam dalam beberapa bulan terakhir, meskipun Washington menahan pukulannya dengan memberikan beberapa pengecualian sementara.

Editor : Ranto Rajagukguk

Let's block ads! (Why?)

from iNews.id | Inspiring & Informative kalo berita nya gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2KaYSqb

No comments:

Post a Comment